Studi Mengatakan, Manfaat Hobi Sama dengan Olahraga


tanggal post : 29 July 2015
Studi Mengatakan, Manfaat Hobi Sama dengan Olahraga

Coba ingat kembali, kapan terakhir kali Anda melakukan hal yang menjadi hobi? Bila jarang, ada baiknya mulai rutinkan kembali menjalani hobi Anda. Sebab, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa hobi sama pentingnya dengan olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Manfaat yang nantinya diperoleh pun sama dengan berolahraga. Studi tersebut dipublikasikan pada jurnal Annals of Behavioral Medicine dan melibatkan 100 orang dewasa yang dipantau aktivitas rutinnya. Para partisipan mengenakan alat monitor jantung dan secara periodik menyelesaikan survei guna melaporkan aktivitas dan bagaimana perasaan mereka. Setelah tiga hari, para peneliti menemukan, bahwa orang-orang yang menjalani hobi dilaporkan 34 persen lebih rendah tingkat stresnya dan 18 persen lebih rendah tingkat kesedihannya ketika menjalani hobinya tersebut. Tidak hanya dilaporkan merasa lebih bahagia, namun tingkat pacu jantung mereka pun tercatat lebih rendah. Efek tenang ini pun bertahan selama berjam-jam. Para peneliti juga menegaskan bahwa kondisi tenang dan bahagia ini akan terjadi tidak peduli apa kegiatan yang menjadi hobi, asalkan sangat dinikmati oleh para partisipan. Apapun hobinya, mereka menunjukkan penurunan tajam yang sama dalam kadar stres mereka. "Bila kita berpikir efek bawaan (hobi) dari hari ke hari dan tahun ke tahun, mulai masuk akal bahwa hobi dan aktivitas di waktu senggang dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan dalam jangka panjang," jelas Matthew Zawadski PhD, asisten profesor psikologi di University of California Merced, Amerika Serikat dan ketua penelitian ini. Menurut Zawadski, stres akan memicu tingkat pacu jantung yang lebih tinggi, peningkatan tekanan darah dan kadar hormon. Sehingga, semakin Anda dapat mencegah kondisi ini, maka semakin kecil risiko stres akan mengganggu kesehatan. Dalam berbagai penelitian, stres kronis telah dikaitkan dengan tingginya risiko penyakit jantung, peningkatan risiko depresi, performa yang buruk di tempat kerja, berat badan naik, kehilangan daya ingat, rendahnya sistem kekebalan tubuh, dan risiko kematian mendadak. Stres dianggap sebagai "silent killer" karena bahayanya yang mengancam masyarakat modern.

Artikel Terkait

Viewer : 91 User: