Serangan Bom Oleh ISIS di Turki Menewaskan 30 Orang
tanggal post : 21 July 2015
Beli Pulsa - Serangan bom yang terjadi di Suruc, sebuah kota Turki perbatasan Suriah pada Senin (20/7) menewaskan 30 orang yang mayoritas adalah pelajar.
Serangan bom ini diduga dilakukan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.
Ledakan ini terjadi pada siang hari di sebuah taman budaya Amara, SUruc. Saat itu, para pemuda berkumpul untuk menyatakan sikap terhadap media lokal dan mengumumkan rencana mereka untuk membantu pembangunan kembali Kobani, kota Kurdi di Suriah.
Dalam sebuah rekaman video, tampak laki-laki dan perempuan yang berdiri sambil memegang spanduk yang bertuliskan dukungan terhadap Kobani. Beberapa di antara mereka juga ada yang melambaikan bendera merah kecil.
Namun, tiba-tiba ledakan besar terjadi di tengah kerumunan para pemuda, disusul kepulan asap dan kobaran api.
"Mereka berteriak, semuanya berteriak dan lari," ujar salah satu saksi mata, Erhan Subasi, kepada CNN.
"Semuanya panik namun mencoba menolong," lanjutnya.
Sejumlah foto dan video yang diambil dari lokasi kejadian menunjukan kondisi terakhir jasad para korban yang terlempar akibat bom dan bertebaran di sekitar taman. Petugas medis dan aparat setempat mencoba membersihkan dan mengidentifikasi para korban tersebut.
Suruc berada sekitar 9,6 kilometer dari perbatasan Turki dan Kobani sebuah kota yang kerap menjadi lokasi panas pertempuran antara pemberontak Suriah dan pasukan Kurdi serta ISIS.
Sejauh ini, belum ada respons cepat mengenai siapa yang bertanggung jawab atau berada di balik serangan ini. Namun, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menduga bahwa serangan ini dilakukan oleh ISIS.
"Kemungkinan besar ini disebabkan oleh bom bunuh diri," ujarnya.
Koran Hurriyet mengatakan bahwa pelaku adalah seorang perempuan berusia 18 tahun, akan tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut mengenai fakta ini.
Davutoglu pun mendesak seluruh warganya untuk bersatu dan mengatakan pemerintah tidak akan tanggung-tanggung mengambil tindakan sebagai respons atas pengeboman ini.
"Perhatian kami terhadap perbatasan dengan Suriah akan ditingkatkan," ujarnya.
Seorang pejabat Turki yang tak ingin disebut namanya mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah berpikir serangan ini merupakan balasan terhadap pemerintah Turki yang gencar melawan aksi terorisme.
Ia menyebut koalisi internasional anti-ISIS untuk lebih aktif mendorong solusi terhadap krisis di Suriah.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan yang terjadi di Suruc.
"Teror tidak mengenal negara, ras atau tanah air. Itulah mengapa kami konsisten menegaskan perlunya upaya bersama dalam melawan aksi teror," ujar Erdogan.
Dowload Aplikasi Isipulsa.co.id dibawah ini, klik gambarnya
Redaktur Natalia br Barus
Klik Pulsa Murah