Cerpen, Komedi, Danmogot Drama, Danmogot

Handphone baru


tanggal post : 18 September 2018
Handphone baru

Kecanggihan jaman membuat semua orang tau akan fungsinya Smartphone. Akhir - akhir ini Smartphone banyak digemari oleh semua orang, bukan hanya dari kalangan remaja saja, bahkan orang tua sampai Lansia pun sedang mengemari benda kecil yang multifungsi tersebut. Ternyata trend smartphone itu sudah masuk kekampung Pak Tarjo dan Bu Inem. Pak Tarjo dan Bu Inem, pasangan lansia yang tinggal hanya berdua didesa itu pun tak ingin kalah. Saat melihat keluarga muda dikampung mereka sudah punya smartphone, mereka langsung menghubungi anak semata wayang mereka yang kini sedang merantau dikerasnya ibukota.

Dengan handphone tulalit dia menghubungi anaknya Salim. "Halo nak ini bapak.." Ucap Tarjo "Iya pak, ada apa? Bapak, Ibu sehatkan?" tanya Salim dari seberang telepon karena dia khawatir terjadi apa-apa pada orangtua nya, karena jarang-jarang mereka menghubungi Salim duluan kalo tidak terjadi apa-apa.

Tarjo langsung memberi teleponnya pada Inem, mereka sepakat kalau Inemlah yang berbicara kepada Salim untuk meminta membelikan mereka Smartphone. "Sehat nak, kamu sehat nak? Kapan pulang? Bapak, Ibu sudah rindu" ucap Inem.

"Sehat bu, kalau tidak ada halangan hari Jumat ini Salim pulang bu, kan ada libur disitu jadi Salim bisa pulang sebentar bu, kenapa toh buk?" tanya Salim.

"iki toh, si bapak bilang handphone yang dipakainya sudah gak bagus lagi nak, sudah sering mati katanya. Jadi bapak mau kalau kamu ada rejeki lebih beliin bapak handphone baru" kata Inem.

"Ohh itu toh bu, ya sudah nanti Salim belikan bapak handphone baru ya bu"jawab Salim

"Lim tapi bapak mau handphone yang sama kayak punyamu nak pokoknya yang sama persis dengan yang kamu pake." kata inem yang sebenarnya tidak tau cara menyebutkan jenis handphone smartphone.

"Oh baiklah bu nanti akan Salim belikan handphone yang sama persis seperti punya salim." Ucap Salim

Akhirnya dengan hati yang gembira, Inem mematikan teleponnya. Tarjo dan Inem tidak sabar menunggu Salim untuk pulang kerumah dan membawa handphone baru yang telah mereka minta.

Hari yang ditunggu-tunggu pun datang, sejak pagi mereka sudah tidak sabar menunggu Salim sampai kerumah.

"Pak, Bu, Salim pulang." Ucap salim dari depan pintu rumah.

Mereka yang mendengar suara Salim langsung menyambut hangat anak kesayangan semata wayang mereka tersebut.

"Kamu lelah nak?" tanya Inem saat mereka sudah duduk diruang tamu.

"Gak kok bu, saya sudah biasa." jawab Salim.

 Menit berganti menit mereka habiskan dengan bercerita. Akhirnya Salim ingat handphone yang dibelikannya untuk Tarjo belum ia berikan. Ia pun pergi dan mengambil handphone tersebut dari dalam tas nya.

"Pak ini handphone baru permintaan bapak, sama persis dengan punya Salim" kata Salim sambil memberikan sebuah kotak yang didalamnya berisi sebuah handphone.

Dengan perasaan yang gembira Tarjo menerima kotak itu lalu membukanya, selang beberapa menit ia terdiam, membuat Inem dan Salim bingung.

"Kenapa pak?" tanya Salim bingung

"Ini kan sama seperti handphone bapak yang lama Lim" kata Tarjo heran.

"Ya memang sama pak, kan bapak minta handphone yang modelnya sama dengan punya Salim. Salim juga pakai handphone yang model sama dengan punya bapak dulu" kata Salim dengan wajah polosnya.

"Loh kamu gak pakai handphone yang bisa foto itu nak?" tanya Inem yang penasaran.

"Bu buat apa Salim pakai handphone mahal bu, Salim kan gak butuh itu dikerjaan." jawab Salim

Akhirnya Tarjo dan Inem terdiam, mereka tidak berpikir sejauh itu. Mereka tidak berpikir untuk apa supir metro mini punya handphone harga mahal.


Artikel Terkait

Viewer : 194 User: