Cara Merawat dan Menyelamatkan Hutan Dari Kerusakan
tanggal post : 29 October 2015
Hampir 3 bulan berlalu sejak bencana kebakaran hutan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia khususnya Sumatera dan Kalimantan. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi kita semua apalagi jika bencana ini terjadi karena oknum yang serakah. Atas dasar itu, Mr. Bob tergerak untuk menulis kira-kira apa saja yang perlu kita lakukan agar hutan yang kita miliki tetap lestari.
Hutan adalah paru – paru dunia yang dapat menyerap karbondioksida dan menyediakan oksigen bagi kehidupan dimuka bumi ini. Melihat kondisi hutan indonesia sekarang masuk pada fase sangat menghawatirkan, Maka dari itu hutan harus terjaga keberadaannya.Inilah cara dan upaya pelestarikan hutan agar terhindar dari kerusakan.
1. Menerapkan Sistem Tebang Pilih.
Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar – besaran. Selain itu system ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
2. Melakukan Reboisasi.
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita dapat menanam kembali hutan – hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya.
3. Melakukan Penebangan secara Konservatif.
Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. Jangan sampai pohon yang masih muda dan produktif di tebang.
4. Menerapkan Sistem Tebang – Tanam.
System ini sangat berguna bagi pelestarian hutan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.
5. Menerapkan Undang-undang Lingkungan dengan Tegas.
Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan ini. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.
Memang ada banyak faktor pendorong yang mempercepat kerusakan hutan di Indonesia. Diantaranya adalah :
- pengusahaan hutan yang dilakukan secara tidak berkelanjutan.
- tidak adanya kesadaran untuk menanam kembali hutan yang sudah diusahakan/dikelola.
- Adanya inefisiensi yang sering kali terjadi mulai dari penebangan sampai kepada pemakaiannya.
- Sementara ini, kenyataan di lapangan juga berbicara secara jelas bahwa jumlah jenis pohon kayu yang disukai pasaran hanya sebagian dari jumlah jenis kayu komersial yang telah diketahui. Ini tentu saja mempercepat habisnya jenis kayu tersebut.
- Ada efek penggandaan (multiplier effect) yang terjadi akibat hutan yang sebelumnya tidak pernah dijamah kini telah menjelma menjadi daerah yang mudah ditembus. Hutan menjadi rentan dirusak dan ‘dikotori’.
Kita sudah harus betul-betul memunculkan niat dan upaya serius untuk menghindari semakin meluasnya kerusakan hutan di Indonesia. Kita sudah sepatutnya segera melakukan upaya pelestarian hutan, diantaranya dengan meningkatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Apalagi masyarakat yang memang tinggal di sekitar hutan. Melakukan hal ini dengan sendirinya akan memberikan dampak sangat positif bagi masyarakat itu sendiri, juga untuk lingkungan yang kita tinggali. Di satu pihak mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik, tetapi di pihak lain juga mereka dapat melestarikan dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berkesinambungan.[NEWS/AKM]