Bukan Varian Biasa Porsche Boxster GTS
tanggal post : 07 July 2015
Memang bukan kesempatan yang bisa didapat setiap hari, ketika Porsche Indonesia menawarkan untuk mencoba Boxster GTS-nya di jalanan Singapura. Dua alasan. Satu, ini adalah Boxster terbaik yang pernah mereka buat (sebelum Spyder muncul April lalu) dan dua, akan mengemudikannya di negara dengan lalu lintas paling tertib di dunia.
BUKAN VARIAN BIASA
Atap soft top dapat dibuka hanya dengan menahan tombol. Proses buka dan tutup berlangsung selama 11 detik dan dapat dilakukan dalam keadaan mobil bergerak hingga 50 km/jam.
Ketika melihat sang bintang terparkir anteng di lobi Fullerton Bay Hotel, langsung terlihat kalau ini bukan varian 981 biasa. Bagian depannya jadi lebih sporty karena penggunaan bumper yang lebih agresif dan warna hitam di radiator grille dan rumah fog lamp yang besar.
Suara knalpot, tingkat rigiditas suspensi dan mock berkendara bisa diatur dari sini
Penggunaan pelek opsi 20 inci seperti pada 911 Turbo terbaru dan stiker ‘GTS' di belakang fender depan, semakin menguatkan jati dirinya. Ketinggiannya juga turun 10 mm karena aplikasi PASM (Porsche Active Suspension Management) yang sudah standar di GTS.
Berbagai opsi seperti PASM (Porsche Active Suspension Management) dan Sport Chrono Packages sudah menjadi standar di varian GTS
Yang membedakan di buritan adalah penggunaan knalpot lubang ganda berwarna hitam, yang juga menjadi kunci mengapa hal ini akan jadi bagian favorit dari roadster yang pertama kali diperkenalkan di Auto China Motor Show 2014 ini.
Suara yang dihasilkannya termasuk yang terbaik untuk sports car 6-silinder, saat engine brake muncul suara "burble" yang menggetarkan sekitarnya
Di dalam, sudah menjadi khas pabrikan Stuttgart itu untuk melapis semua interiornya dengan bahan premium, lalu jok Sports Seats Plus dengan kombinasi kulit dan Alcantara. Sayang, masih ada plastik di tempat yang terlihat, seperti pada spokes setir dan sekitar jam analog.
Mesin tengah 6-silinder transversal memberikan ruang bagasi lega di depan dan belakang
Lalu mesin Boxer yang tersembunyi di antara jok dengan bagasi belakang mengambil basis dari Boxster S, namun mendapat sentuhan dari manajemen proses pembakaran VarioCam Plus. Enaknya konfigurasi mid engine transversal, ada ruang lapang di depan dan di belakang.
Kapasitas bagasi tersedia hingga 150 liter di depan dan 130 liter di belakang. Tapi enggak muat kalau ingin bawa tas golf.
Posisi duduk rendah berkat konfigurasi mesin Boxer, dengan pengaturan jok bucket elektrik 18 arah yang termasuk bolster.
GIRBOKS TERBALIK
Puas melihat-lihat, akhirnya kunci diserahkan. Oh iya, kunci berbentuk siluet Porsche sewarna bodi, masih berfungsi secara konvesional, sehingga harus dimasukkan ke lubang kunci. Pertama kali dinyalakan, raungan dari mesin Boxer 6-silinder 3.400 cc terdengar sangat sopan.
Selanjutnya, kami diminta mengikuti rute yang telah ditentukan via navigasi yang sudah diprogram pada layar sentuh 7 incinya. Rute pertama, dari Fullerton Bay ke taman Kent Ridge yang berjarak 19 km, Boxster berkelir Carrara White Metallic terasa sangat menyatu dengan jalan perkotaan.
Di dalam tidak berisik, rasanya juga nyaman dengan bantingan yang cenderung empuk untuk sebuah sports car, hingga tidak khawatir dengan gundukan khas Singapura karena ground clearance yang cukup tinggi. Lalu saat mulai menanjak, transmisi PDK (Porsche Dopplekupplung) 7-percepatannya mengikuti kebutuhan mesin dengan cekatan.
Tidak heran jika Porsche tidak lagi menyediakan pilihan transmisi manual pada 911 GT3 terbarunya, karena transmisi kopling ganda PDK-nya termasuk salah satu yang terbaik. Mengitari taman Kent Ridge melalui jalan berbeda yang memiliki lebih banyak tikungan. Di sini, soft top-nya dibuka agar bisa merasakan hawa perbukitan yang menyegarkan, tetapi malah menemukan hal lain yang menarik.
Suara engine brake saat mode Sport dari Sport Chrono Packages diaktifkan, ternyata juga mem-bypass suara mesin ke knalpot, hasilnya, suara brebet brebet yang sangat menyegarkan telinga. Mengapa hal ini spesial? Hanya mengandalkan mesin 6-silinder berkapasitas 3.436 cc tidak seharusnya mengeluarkan bunyi seperti itu.
Tenaga sebesar 330 dk dilengkapi Porsche Sound Symposer yang terdiri dari diafragma yang mengamplifikasi suara mekanikal dari ruang intake, maka Boxster GTS ini dapat berebut tahta suara terbaik dengan pemain kelas atas seperti Lamborghini Aventador maupun Lexus LFA.
Sisanya, kepresisian engineering khas Porsche sangat tercermin. Feel antara pengendara dengan jalanan sangat baik, berkat setir yang sangat akurat. Bantingannya yang empuk bisa dibuat lebih rigid hanya dengan menekan tombol suspensi di konsol tengah untuk semakin mengurangi body roll.
Sayangnya ketika dikonfirmasi, Porsche Indonesia masih belum akan menjual Boxster GTS ini. Harus sedikit bersabar ya untuk mendapatkan roadster yang dijual seharga Rp 1,2 miliar di negara asalnya tersebut. •
Data Spesifikasi
Mesin: 3,4 Liter (3.436 cc) Flat-6 (Boxer) dengan Blok Mesin dan Head Silinder Aluminium, VarioCam Plus dan Direct
Injection Transmisi: PDK (Porsche Dopple-Kupplung) Kopling Ganda 7-Percepatan Output Maksimum: 330 dk @ 6.700 rpm,
Max. 7.800/min Torsi Maksimum: 370 Nm @ 4500/min - 5.800/min Dimensi (P x L x T): 4.404 mm x 1.801 mm x 1.978 mm
Berat: 1.375 kg
Redaktur oleh Rianggalih