7 Pesawat Kepresidenan Termahal di Dunia
tanggal post : 22 July 2015
Diartikel sebelumnya kita telah membahas daftar pesawat kepresidenan dari beberapa negara (baca disini), kali ini kita akan membahas 7 pesawat kepresidenan termahal didunia. Kepala Negara selalu dilengkapi pesawat sebagai alat transportasi tercepat antar wilayah. Bagian terbaik dari ini, semua biaya ditanggung penuh negara. Berapa besar tepatnya, satu negara perlu merogoh kocek untuk memberikan fasilitas terbang bagi kepala negaranya tersebut?. Berikut beberapa pesawat paling mahal di dunia yang digunakan para kepala negara di seluruh dunia.
Air Force One Amerika Serikat menjadi salah satu pesawat kepresidenan paling populer di dunia. Spesifikasi teknologi yang canggih mengikuti nama terkenal pesawat ini. Biaya pembangunan pesawat berwarna biru, putih dan merah ini menghabiskan hingga US$ 325 juta. Dua unit dibangun khusus untuk Air Force One. Desain interior Air Force ditangani langsung The First Lady Nancy Reagan. Pesawat ini memiliki tiga deck. Di mana ruang seluas 4.000 meter persegi didesain menjadi lokasi presiden saat melakukan tugas di atas udara. Disebutlah “The White House, ” versi udara. Ruang di dalam pesawat terdiri dari suite eksekutif berisi tempat tidur, kamar mandi dan sofa yang bisa dibuat menjadi tempat tidur serta dua wastafel. Pesawat ini pun mendapat julukan “The Oval Office Air Force One". Pesawat Airbus 340 – 500 dianggap sebagai salah satu pesawat terpanjang dunia. Pesawat ini memiliki empat mesin dan memuat hingga 475 penumpang. Pembangunan pesawat menelan biaya US$ 245 juta. Sebelum April 2013, Emir Kuwait menggunakan Boeing 747. Namun karena alasan keamanan, ia memilih menggantinya dengan Airbus A340 – 500 yang dilengkapi persenjataan militer. Bila melihat spesifikasi militer yang melengkapi pesawat ini, harganya dipastikan naik lagi ratusan juta dolar. Menjadi Raja dan Kepala Negara Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdullah mewarisi pesawat jet Boeing 747. Sang pendahulu, Raja Fahd membeli pesawat tersebut seharga US$ 228 juta. Pesawat itu konon dilengkapi air mancur serta interior senilai US$ 150 juta. Airbus A330 – 200 memang pesawat varian lama keluaran Airbus. Pesawat itu dilego seharga US$ 200,8 juta. Pada tahun 2010, pemerintah Perancis memilih pesawat ini sebagai transportasi udara kenegaraan. Harga pesawat naik menjadi US$ 240 juta, seusai dirombak menjadi pesawat yang berkeamanan canggih dan nyaman bagi sang kepala negara di Perancis. Pesawat ini dilengkapi ruang konferensi, yang memuat 60 kursi VIP. Terdapat pula presidential suite, lengkap dengan kamar mandinya. Meski tengah terbang di ketinggian 10 ribu meter persegi, akses internet masih tersedia. Pesawat ini juga memiliki sistem umpan rudal dan sistem komunikasi terenkripsi untuk memungkinkan komunikasi pribadi antara presiden dan para penasihatnya. Italia memiliki 3 pesawat jet kenegaraan keluaran Airbus. Satu dipakai untuk kepala negara, dan dua untuk pejabat pemerintah lainnya. Salah satunya dirancang khusus untuk Perdana Menteri atau Presiden. Harga pesawat ini ditaksir sekitar US$ 200 juta sampai US$ 220 juta. Pesawat Kepresidenan Taiwan termasuk yang biasa saja, yakni Boeing 737. Pesawat ini biasa karena tanpa dilengkapi alat atau desain interior khusus. Satu-satunya aksesori yang canggih, yakni adalah sistem komunikasi satelit yang memungkinkan presiden untuk memberikan instruksi meskipun dalam penerbangan. Pesawat kepresidenan ini tak dilengkapi kamar tidur mewah, atau bahkan kursi lontar. Jadi pesawat ini polos-polos saja. Sebab itu harga pesawat ini hanya US$ 90 juta. Pesawat kepresidenan Rusia juga mungkin bukan yang paling mahal , tapi jelas tidak murah juga. The Ilyushin IL -96- 300 diperkirakan seharga US$ 40 juta. Namun harga ini belum termasuk sejumlah perlengkapan interior mewah. Pesawat ini bermesin empat berbadan lebar. Ilyushin mungkin 30% lebih murah daripada pesawat lain dengan spesifikasi yang sama, namun kecanggihannya jangan dipertanyakan. Apalagi pada 2012, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan modifikasi pesawat jet Ilyushin yang konon menelan dana hingga US$ 180 juta, termasuk US$ 80 ribu untuk kamar mandi.