Musholla Dibakar Massa Saat Sholat Idul Fitri


tanggal post : 17 July 2015
Musholla Dibakar Massa Saat Sholat Idul Fitri

Peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi karena adanya kesalah pahaman yang terjadi di Tolikara-Papua menjadi berita hangat ditengah-tengah perayaan hari raya Idul Fitri di tanah Papua tersebut. Kekacauan tersebut terjadi pada pelaksanaan salat Idul Fitri 1436 Hijriah di Kabupaten Tolikara, Papua. Warga setempat jadi ketakutan. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 07.00 WIT, Jumat 17 Juli. Umat Islam tengah melaksanakan salat Id di halaman Koramil 1702 / JWY. Beberapa orang tibs-tiba datang berteriak. Jemaah bubar dan menyelamatkan diri ke markas Koramil. Sejam kemudian, orang-orang itu melempar batu dan membakar bangunan  di sekitar lokasi kejadian. Enam rumah dan sebelas kios pun menjadi sasaran amukan orang-orang itu. Kapolri: Jemaat Nasrani Terganggu Dengan Speaker Yang Dipasang Waktu Shalat Id Jenderal Badrodin Haiti yang baru saja dilantik membenarkan bahwa aksi kerusuhan di Tolikara, Papua berawal dari masalah speaker yang dibumbui dengan kesalahpahaman. Namun, ia mengaku kejadian tersebut sudah bisa diatasi sehingga tak membutuhkan penambahan personel di lokasi kejadian di Papua. "Tidak (perlu penambahan pasukan)," tegas Badrodin ketika ditemui usai halalbihalal di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (17/7). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sekelompok massa dari Gereja Injil di Indonesia (GIDI) Tolikara Papua melakukan pelemparan sewaktu umat islam menjalankan shalat idul fitri. Berdasarkan informasi yang beredar di lapangan, sejumlah massa dari GIDI distrik tiba-tiba melempari jamaah ketika umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri waktu Takbir ke-7 kemudian masjid dibakar oleh massa dari GIDI tersebut. Sebab, satu hari sebelumnya telah mengirimkan surat agar umat muslim tidak menggelar takbiran dan melaksanakan shalat idul fitri. MUI Ingatkan Umat Islam Karubaga Papua Jangan Balas Dendam Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan seluruh umat Islam di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, menahan diri atas kekerasan massa yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H di daerah itu. "Tidak perlu membalas, tunjukkan bahwa kita adalah umat yang toleran," kata Din di Jakarta, Jumat (17/7/2015), menanggapi konflik antarkelompok warga di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua. Namun, Ketua Umum MUI meminta Kepolisian RI untuk mengusut dan menindak para pelakunya sesuai hukum. Din menyatakan sungguh sangat disesalkan karena di tengah upaya membangun toleransi antarumat beragama, ternyata masih ada kelompok yang intoleran bahkan dengan menebar benci dan aksi kekerasan pada hari suci umat agama lain. Semoga peristiwa seperti ini tidak akan terulang kembali dan kedua belah pihak dapat akur dan berkupul bersama lagi dalam bermasyarakat dan saling menghargai satu sama lainnya. Sumber : dikutip dari bebrapa sumber

Artikel Terkait

Viewer : 30 User: