Pemimpin Negara Menjadi Orang yang Termiskin di Dunia
tanggal post : 22 July 2015
BELI PULSA -Hidup sederhananya menjadi pembicaraan di mana-mana di dunia ini. Jose Alberto Mujica Cordano (80), meski sudah lengser menjadi Presiden Uruguay per 1 Maret 2015, dunia tetap membicarakan dan menjulukinya 'presiden termiskin di dunia'. Ini sekelumit kisah Pepe, demikian panggilan akrabnya, saat menjadi presiden.
Gaji Mujica sejak menjabat sebagai presiden sejak 2010 adalah US$ 12 ribu atau Rp 116 juta per bulan. Mujica mengambilnya, namun menyumbangkan 90-an persen penghasilannya untuk beramal kepada warga yang miskin dan membutuhkan.
Mujica hanya menyisakan US$ 800 atau Rp 7,7 juta gajinya, nyaris seperti rata-rata pendapatan per kapita Uruguay, US$ 775 atau Rp 7,5 juta, demikian dilansir dari New York Times dan BBC.
Mujica tinggal di rumah peternakan milik istrinya di pinggiran Montevideo. Alih-alih seperti Istana, rumah peternakan ini bisa dibilang bertipe 'RSS' alias rumah sangat sederhana. Cucian tampak tergantung di luar rumahnya, tampak sumur di halaman rumahnya yang ditumbuhi rumput liar. Dari sumur itu sumber air rumah tangga Mujica terpenuhi.
Jangan bayangkan pula ada sekompi Paspampres berjaga ketat. Rumah Mujica hanya dijaga 2 orang polisi serta beberapa anjing milik Mujica, salah satunya Manuela yang berkaki tiga. Jangan bayangkan pula ada kepala pelayan atau kepala rumah tangga yang bisa melayani dan memasak apa saja seperti layaknya rumah kepala negara.
Mujica dan istrinya bekerja sendiri memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk menggarap tanah pertanian mereka dengan bercocok tanam bunga krisan untuk dijual. Maklum, profesi asli Mujica adalah petani.
Saat menjadi gerilyawan, Mujica memang akrab dengan lingkungan yang keras, tertembak 6 kali dan dipenjara 14 tahun.
"Penjara dan siksaan di masa lalu membuat saya menemukan kekuatan terdalam di diri saya," kata Presiden Uruguay Jose Alberto Mujica Cordano kepada BBC.
Dari 14 tahun masa hukuman, selama dua tahun lamanya ia ditempatkan di dasar sebuah sumur. Sepanjang waktu itu, praktis lebih dari setahun Mujica tak pernah mandi. Ia bercerita, di lubang itu cuma berteman dengan seekor kodok kecil, serangga, serta tikus dan berbagi remah-remah roti dengan mereka. Seorang kawannya, Henry Engler, mahasiswa kedokteran, akhirnya mengalami gangguan mental sebelum mereka dibebaskan pada 1985.
Saking pedihnya penderitaan yang dialami dan tak ingin hal yang dialaminya terulang kepada orang lain, Mujica mengaku tak lagi punya rasa benci dalam jiwanya. "Yang tersisa tinggal cinta," ujarnya
Sebagai tahanan politik, dia kemudian dibebaskan pada 1985. Tempaan hidup yang keras ini membantu membentuk pandangan dan cara hidupnya.
"Saya dijuluki 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin itu adalah mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi gaya hidup yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih. Ini hanyalah masalah kebebasan, jika Anda tak memiliki banyak keinginan, Anda tak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk memenuhinya. Dan dengan begitu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," tutur Mujica.
Mujica juga seorang vegetarian, dan dia sangat mendukung kebijakan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga angin dan biomassa. Namun ada juga kebijakannya yang kontroversial seperti legalisasi ganja dan aborsi.
Di balik kebijakannya yang kontroversial itu, sekali lagi Mujica menegaskan bahwa gaya hidup seperti ini adalah pilihan hidupnya. "Ini adalah suatu pilihan bebas," tutur pria kelahiran 20 Mei 1935 ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai presiden termiskin di dunia ini??? Wah....sebaiknya dijawab dalam hati saja ya para pembaca setia blog pulsa kami, terima kasih.
Redaktur oleh Natalia br Barus
Klik Pulsa Murah