Loyalitas

Tips mengembangkan karakter Loyalitas pada Karyawan


tanggal post : 27 June 2022
Tips mengembangkan karakter Loyalitas pada Karyawan

Tips mengembangkan karakter Loyalitas pada Karyawan

Tak dapat dipungkiri jika karyawan merupakan aset penting sebuah perusahaan. Kesuksesan sebuah perusahaan tergantung pada karyawan yang bekerja secara kompeten dan loyal. Namun, pada kenyataannya, banyak sekali karyawan yang sering masuk lalu cepat keluar dari perusahaan, tanpa sempat memberikan kontribusi positif pada perkembangan perusahaan. Jika dalam sebuah perusahaan sudah tercipta suasana kerja yang nyaman, memiliki karyawan yang andal, maka perlu dipikirkan cara supaya karyawan tetap senang bekerja dan loyal pada perusahaan. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan loyalitas karyawan.

Lalu sebenarnya apa sih loyalitas itu? Saya sendiri sering mendengar alasan resign yang mengatakan bahwa pekerjaannya tidak sepadan, terlalu sibuk, dan gaji yang kurang. 

Nah...Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari bahasa Prancis kuno “loial”. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas secara bebas adalah mutu dari sikap setia (loyal). Loyal sendiri didefinisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan pengertian loyalitas sebagai kepatuhan atau kesetiaan. Sehingga dapat dikatakan loyalitas berarti mengikuti dengan patuh dan setia terhadap seseorang atau sistem/peraturan.

Namun ternyata loyalitas dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yakni dari pihak perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bagi perusahaan, loyalitas berarti suatu kesetiaan karyawannya kepada perusahaannya. Dalam hal ini, perusahaan memanfaatkan karyawan semaksimal mungkin akan loyalitasnya.Sedangkan menurut karyawan, loyalitas berarti kesetiaan pada pekerjaan atau profesi. Dalam hal ini, perusahaan hanya dipandang sebagai tempat bekerja, dan kewajiban karyawan hanyalah bekerja dan mengikuti peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Perbedaan pandangan ini tentu menyebabkan banyak kesalahpahaman. Misalnya saja perusahaan menganggap dirinya sebagai pemegang keputusan, di mana karyawan yang menolak menurut dapat dicap sebagai “mereka yang tidak loyal” dengan mudahnya. Misalnya karyawan menganggap loyalitas hanyalah sekadar istilah, mereka hanya bekerja sebagaimana mestinya dan menolak untuk berbuat lebih tanpa adanya kompensasi atau tambahan gaji. Padahal keduanya bisa diambil jalan tengahnya, di mana perusahaan harus memahami makna loyalitas bagi karyawannya Yang dimana perusahaan semestinya menyadari bahwa penting untuk memberikan kewajiban karyawannya, sebagai timbal balik loyalitasnya.

Cara membentuk sikap loyalitas pada karyawan:

  • Memberikan hak dan wewenang karyawan

Keharusan untuk memberikan hak secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang ketenagakerjaan. Ketika karyawan sudah mendapat haknya, maka mereka akan lebih fokus untuk melakukan kewajibannya tanpa khawatir haknya tidak dipenuhi atau tertunda.

  • Beri jenjang karir yang jelas

Dengan menjanjikan jenjang karir yang jelas akan membuat karyawan semakin termotivasi untuk terus berkembang dan belajar sehingga bisa mencapai karir yang mereka inginkan.

  • Memberi kebebasan untuk berkreativitas

Berkreativitas secara bebas di luar standar kerja yang telah diterapkan. Beri kebebasan kepada karyawan untuk menyampaikan aspirasi, ide, opini, serta kritik dan saran yang membangun. Dengan demikian perusahaan pun akan diuntungkan

  • Memberikan apresiasi atau bonus

Karyawan yang dijanjikan bonus akan merasa lebih termotivasi dan semakin semangat dalam bekerja. Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun akan Meningkat.

Keuntungan ada dari kedua bela pihak, tidak dirugikan atau merugikan. Sehingga keduanya memiliki motivasi tersendiri untuk memberikan yang terbaik.


Artikel Terkait

Viewer : 50 User: