Kepribadian, Populer

Tes Kepribadian dengan MBTI? Emang Akurat?


tanggal post : 23 March 2022
Tes Kepribadian dengan MBTI? Emang Akurat?

MBTI, atau kepanjangan dari The Myers-Briggs Type Indicator merupakan sebuah wadah untuk melakukan tes kepribadian. Tes tersebut dapat dilakukan secara mandiri, dengan langkah sederhana, caranya dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan. Tes MBTI pertama kali dikembangkan pada tahun 1942 oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya berdasarkan teori psikologi dari Carl Jung. Menurut Carl Jung, manusia memiliki 4 fungsi pokok, yaitu intuisi, penginderaan, perasa, juga berpikir. Masing-masing fungsi pokok tersebut kemudian dicabangkan menjadi 4 rentang, yaitu:

  • Introvert (I) vs. Ekstrovert (E), yaitu cara seseorang memusatkan perhatiannya.

  • Sensing (S) vs. Intuition (N), yaitu cara seseorang memahami sebuah informasi.

  • Thinking (T) vs. Feeling (F), yaitu cara seseorang mengambil keputusan.

  • Judging (J) vs. Perceiving (P), yaitu cara seseorang merespon lingkungan sekitar.

Tes MBTI umumnya dilakukan secara online melalui website dan dapat diakses secara bebas. Banyak orang yang sudah mencobanya dengan alasan ingin mengenal diri sendiri lebih jauh. Melalui tes ini, banyak orang yang kemudian memahami kekuatan dan kelemahan yang tertanam dalam dirinya. Dengan pemahaman diri sendiri yang baru, hal tersebut diharapkan dapat memengaruhi hidup dalam berbagai aspek, termasuk tipe pasangan dan pekerjaan yang cocok.

Jika bertanya apakah tes MBTI boleh dipercaya atau tidak, ini hak dari masing-masing individu. Sah-sah saja bila kamu merasa kepribadian cocok pada diri mereka. Namun, dari beberapa penelitian yang dilakukan, MBTI terbukti tidak dapat diandalkan. Hal tersebut dikarenakan, orang yang sama bisa mendapatkan hasil yang berbeda ketika  mengulangi tes tersebut.

Intinya, selalu ada kemungkinan perubahan hasil tes yang dilakukan pada orang yang sama. Perubahan hasil tes tersebut sah-sah saja terjadi, mengingat setiap individu memberikan jawaban sesuai dengan cara pandangnya. Cara pandang setiap individu pun akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Meski demikian, MBTI dinilai dapat membuat seorang individu menjadi:

  • Lebih memahami diri sendiri.

  • Lebih memahami orang lain.

  • Lebih menghargai perbedaan.

  • Lebih terfokus pada pengembangan diri.

  • Lebih pandai dalam penyelesaian konflik.

  • Lebih pintar dalam membangun komunikasi.

Di samping kelebihannya tersebut, MBTI tidak dapat mengukur gangguan kejiwaan seseorang, emosi, trauma, tingkat kedewasaan, penyakit, intelegensi, serta kemampuan belajar seseorang. Meski keefektivitasannya tidak terbukti secara ilmiah, tetapi MBTI bukan hal yang dilarang untuk dilakukan. Kamu bisa melakukannya sebagai bentuk kesenangan semata.

 

Source:

https://www.halodoc.com/artikel/akuratkah-tes-kepribadian-dengan-mbti


Artikel Terkait

Viewer : 47 User: