Cara Mengelas Yang Baik dan Benar
tanggal post : 16 December 2015
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka.
Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listrik.
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antara lain :
1. Peralatan Utama
- Mesin Las
- Arus Listrik : AC/DC
- Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
- Men massa / Plek massa
- Kabel Las : kabel elektroda/kabel massa/kabel tenaga
2. Peralatan Keselamatan Kerja
-Topeng las = melindungi mata dari sinar las
- Masker / blower hisap = pelindung hidung untuk menghindari asap las
- Apron/pelindung dada
- Sarung tangan Khhusus
- Sepatu pelindung
3. Peralatan Bantu
- Tang
- Sikat baja
- Palu kerak
- Meja las
- Mesin Gerinda
Cara pengelasan :
- Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda
- Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja
- Posisi badan harus senyaman mungkin dan relaks
- Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda menggores.
- Posisi topeng las untuk keselamatan kerja (wajib di pakai)
- Saat mengelasan rigi-rigi harus di usahakan lurus pada jalurnya dan jangan terburu
Yang harus diperhatikan dalam mengelas :
- Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dlsb).
- Bahan yang akan di las sebaiknya diletakkan mendatar karena akan lebih mudah dari pada tegak atau lebih2 diatas (overhead)
- Lebih mudah menggunakan mesin las berarus DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak memercik secara berlebihan. Juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC dari pada AC.
- Untuk belajar gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau kalau dapat dipasaran gunakan kawat 1,5 mm (tapi biasanya mahal)
- Sebagai pemula belajarlah dengan bahan yang ketebalannya sedang saja ( 2 ~ 6 mm), mengelas bahan yang tipis (<1 mm) sangat memerlukan keahlian dan trik khusus.
- Bahan yang akan di las, harus dirapatkan kalau memungkinkan harus di pres/ ditekan, sehingga pengelasan hanya tipis saja sudah cukup dan tidak menambal. Kalau bahan cukup tebal, untuk pengelasan yang rapi perlu dibuat potongan/ cowakan sepanjang yang akan dilas dengan digerinda.
- Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan. Arus yang kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala, hasil las tidak matang/ kuat dan tidak rata. Arus yang kelewat besar mengakibatkan jebolnya bahan yang dilas, hasil las menjadi kasar dan bila sudah dingin mletek2 akibat suhu terlalu tinggi. Sebagai ancar2 untuk 1 mm kawat las dibutuhkan arus 30 ~ 40 Ampere.
- Arah dari pengelasan : Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi bahan sekitar 2 ~ 3 mm. Terlalu dekat akan mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kawat las membentuk sudut 45 ~ 60 derajat tehadap bahan. Api las harus menyembur/ disemprotkan pada hasil las yang baru terjadi (seperti kita menulis, awalnya dari kiri lalu bergerak kekanan atau kalau anda kidal bisa arah yang sebaliknya). Kecepatan kawat, tergantung dari hasil las. Kalau bahan sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, terlalu lambat mengakibatkan bahan jebol/ bolong.
- Kalau anda perlu berhenti saat mengelas, sebelum start lagi anda harus membersihkan kerak pada hasil las dengan mengetok2 pakai palu. Bila hal ini tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada kerak sehingga kekuatannya berkurang.
- Sebaiknya dihindari pendinginan yang tiba2 setelah selesai pengelasan (disiram air) karena beberapa bahan akan retak.
Jika kita mengelas dengan cara perlahan - lahan dan hati - hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat , Terburu - buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati - hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja Dan pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
Tips cara meredakanya sakit mata :
saat malam kita cuma mengompres mata dengan es batu dan kesokan harinya cukup baik