Kumpulan Fakta dan hal Fiktif Seputar FIlm Serial Luar Angkasa
tanggal post : 01 December 2015
Luar angkasa memang menyimpan banyak misteri. Sampai saat ini masih terusss dipelajari tentang ilmu langit atau yang dinamakan ilmu astronomi. Berbagai ilmuwan telah merancang berbagai alat untuk mengumpulkan informasi seputar luar angkasa. Industri film juga sering mengambil tema luar angkasa seperti serial film star wars, star trek, Superman dan lain sebagainya. Tapi, tahukah kami scene dalam film tersebut ada yang merupakan Fiksi dan ada yang fakta. Kali ini Mr.BoB akan membagi antara fiktif dan mitos seputar film bertema luar angkasa.
1. LEDAKAN DI LUAR ANGKASA
Tak bisa dipungkiri sangat banyak film-film luar angkasa menggambarkan ledakan. Mulai dari ledakan kecil hingga ledakan besar. Banyak kita lihat ledakan sebuah pesawat luar angkasa yang menghasilkan cincin api raksasa sehingga menimbulkan efek goncangan pada pesawat lain yang sedang menjauh.
Jika ditilik dari segi ilmiah, luar angkasa adalah zona di mana tidak ada udara, ruang hampa, ruang kosong. Api butuh oksigen untuk menyala. Hal ini membuat ledakan dengan lingkaran api raksasa sangat kecil kemungkinan bisa terjadi. Oksigen bisa jadi didapatkan dari pasokan oksigen dalam pesawat, tetapi hal itu tak akan bisa membuat cincin api raksasa. Selain api yang butuh oksigen untuk menyala, suara juga butuh gas untuk tersalur. Fakta bahwa luar angkasa itu tanpa udara suara ledakan sangat kecil kemungkinan terjadi.
2. BERTAHAN HIDUP TANPA BAJU ASTRONOT
Banyak versi akibat yang akan dialami manusia jika berada di laur angkasa tanpa baju astronot, atau baju pelindung. Ada film yang menggambarkan tubuh manusia hancur, ada yang menggambarkan sesak napas hingga tubuh yang meledak. Kenyataannya tak seperti itu.
Satu hal yang benar adalah berada di luar angkasa tanpa baju pelindung akan membunuh manusia. Walaupun tak secara instan dan brutal seperti gambaran film. Cheatsheet melansir bahwa film 2001: A Space Odyssey (Stanley Kubrick, 1968) memberikan gambaran yang benar. Dalam film tersebut dijelaskan manusia tidak akan mendapat kerusakan permanen dalam tubuhnya di luar angkasa asalkan sang manusia tidak berlama-lama di luar angkasa. Kulit dan sistem—sistem peredaran darah melindungi tubuh dari terpaan kondisi luar angkasa. Tetapi kulit manusia hanya bisa bertahan di luar angkasa tak lebih dari 30 detik.
3. ZONA GELAP YANG ABADI DI BULAN
Film-film juga mengangkat stigma bahwa bulan mempunyai zona tertentu yang gelap sepanjang masa. Sejauh ini faktanya adalah ada sisi di bulan yang selalu menghadap bumi, tetapi hal ini tak berarti ada sisi lain dari bulan yang gelap abadi. Secara teori Bulan memang terkunci posisinya dengan Bumi, tetapi tidak dengan Matahari. Hal ini berarti semua bagian bulan mendapat paparan sinar matahari. Yang berbeda adalah jumlah paparan sinar matahari tiap zonanya.
4. TAMPILAN MATAHARI
Sekali lagi film-film mebentuk persepsi khalayak. Banyak film yang menggambarkan Matahari dengan warna kuning terbakar. Menurut Cheatsheet, Matahari sebenarnya tak punya warna kuning sama sekali. Atmosfer bumi yang membuatnya nampak berwarna kuning. Warna Matahari sebenarnya adalah putih, hal ini diketahui dari temperatur permukaan mathari. Bintang dengan suhu yang cenderung dingin berwarna merah, Bintang dengan kondisi paling panas berwarna biru. Matahari yang mempunyai suhu permukaan 5,778 Kelvin berada di tengah-tengahnya.