Tata Cara Konvoi atau Touring Yang Perlu Kalian Ketahui
tanggal post : 31 August 2015
Touring adalah satu bentuk kegiatan komunitas yg terorganisir dgn baik akan melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tujuan tertentu untuk menyalurkan kegemaran saat rider berkendara sepeda motor dan para membernya bisa menikmati indahnya kebersamaan dan persatuan para member.
Pengklasifikasian Touring. Menurut tujuan dn persyaratannya, turing dibedakan dlm 3 jenis yaitu :
- touring terbuka
- touring tertutup
- dan touring besar (grand touring).
1. Touring Terbuka
- Persyaratannya Tujuan : adaptasi bagi member baru
- Peserta : all member komunitas
- Jenis mesin : 4 tak, min. 100 cc
- Jarak tempuh pp : 150 - 200 km (rute/medan jalan aman bervariasi dan beresiko kecil)
- Kecepatan Maks : 90 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)
2. Touring Tertutup
- Persyaratannya Tujuan : menyalurkan kegemaran touring dn memperkuat persaudaraan antar member
- Peserta : member yang aktif mengikuti touring terbuka
- Jenis mesin : 4 tak, cc sesuai jarak tempuh dan medan jalan
- Jarak tempuh pp : min. 200 km
- Kecepatan Maks : 100 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)
3. Touring Besar (Grand Touring)
- Persyaratannya Tujuan : menyalurkan kegemaran touring dan memperkuat persaudaraan antar member
- Peserta : member yang telah mengikuti touring tertutup
- Jenis mesin : 4 tak, min. 125 cc
- Jarak tempuh pp : 1000 km
- Kecepatan Maks : 100 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)
Tata Cara Konvoi Besar : Safety Riding
Konvoi yang melibatkan banyak mobil mengandung resiko lebih tinggi, jadi buatlah konvoi besar semakin aman, nyaman dan tetap sopan (safety riding). Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.
Point-point yang harus di perhatikan :
- Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
- Lampu depan, lampu rem, sein riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
- STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
- Plat Nomor depan belakang.
- Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
- Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara.
- Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap perilaku berkendara kita.
- Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
- Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama.
- Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother.
Istilah-Istilah Dalam Kendaraan Touring :
- Kapten/Kommandeur = Pimpinan Touring
- Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan & radio
- Safety Officer/Patrouille = Yang ngarahin keselamatan anggota tour.
- Sweeper/Interzeptor = Pengatur barisan (formasi)
- Technical Officer/Service = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.
- Medical = Yang bertanggung jawab atas kesehatan anggota
- Press/News = Dokumentasi perjalanan
Tata cara konvoi adalah sebagai berikut :
Buat Rute Dan Checkpoint
Ini merupakan kunci utama untuk menghindari perserta konvoi berjalan terlalu dekat. Dengan memberi tahu rute detail, seluruh peserta konvoi akan mendapat gambaran utuh tentang perjalanan. Dalam rute ini, cantumkan pula checkpoint, jarak masing-masing etape serta titik bertemu atau meeting point. Jadi misalnya ada yang tertinggal pun, peserta tahu akan bergabung lagi di tempat yang telah ditentukan. Dalam merancang rute, jangan biarkan konvoi berjalan non-stop lebih dari 100 Km tanpa perhentian. Tentukan tempat berhenti untuk istirahat 10-15 menit, bisa berupa pompa bensin atau rumah makan.
Anggaplah Sedang Berkendara Sendiri
Cenderung lebih melelahkan justru karena faktor psikologis dengan berpikir kita sedang konvoi dan tak boleh lepas dari iring-iringan. Untuk itu, ketika menjadi peserta konvoi, anggaplah seperti sedang berkendara sendiri melalui rute yang sudah ditentukan. Berkendara pun jadi lebih santai dan disiplin berlalu lintas menjaga keamanan kian mudah dilakukan.
Jaga Jarak Aman Dan Beri Jalan
Tentu saja ini standar baku bagi seluruh pengendara di jalan, termasuk konvoi. Selalu terapkan jarak minimal 2 detik ke mobil depan. Jangan takut dipotong kendaraan lain, karena sebagai konvoi yang sopan Anda juga mesti memberi pengguna jalan laik hak yang sama. Dengan menjaga jarak dan rela memberi jalan pada orang lain, citra klub Anda akan semakin harum. Banyak pengendara awam beranggapan konvoi adalah sesuatu yang bersifat arogan. Dan ketika Anda membuktikan sebaliknya, klub pun akan mendapat simpati dan senyuman dari sesama pengguna jalan.
Sein Lebih Awal
Demi menghindari reaksi terlambat dari peserta konvoi di belakang, selalu gunakan sein lebih awal ketika hendak berbelok. Tak perlu terlalu lama, sekitar 1-2 detik lebih awal dari normalnya sudah cukup. Bila memungkinkan, komunikasikan juga via radio komunikasi saat akan membelok.
Gunakan Lampu Besar, Bukan Hazard
Aturan simpel yang membedakan konvoi sopan dan provokatif. Menggunakan hazard mengundang banyak bahaya seperti pengendara di belakang lebih cepat lelah matanya, lampu sein jadi tidak berfungsi serta seakan meminta prioritas ke pengendara lain. Bila dirasa perlu untuk memberi tanda peserta konvoi, gunakan saja lampu besar, bukan lampu jauh. Selain tidak mengganggu pengendara lain, lampu besar juga dirasa masih sopan.
Menyalip Sendiri-Sendiri
Bila kebetulan harus menyalip mobil di depannya pada jalan 2 arah, eksekusilah satu per satu jangan langsung berombongan. Selain lebih sopan pada pengendara lain, mobil yang telah mendahului pun bisa menginformasikan kondisi lalu lintas dari depan pada peserta lain yang hendak menyalip.
Komunikasi Radio
Saat di jalan, gunakan komunikasi radio via HT. Bila tak semua peserta memiliki HT, setidaknya alat komunikasi ini bisa dipakai oleh pimpinan kelompok di paling depan dan sweeper di bagian belakang. Bila ada banyak peserta yang memakai HT, haruslah ditetapkan aturan mainnya karena komunikasi HT tidak bisa 2 arah sekaligus. Tetapkan satu orang moderator untuk mengatur lalu lintas komunikasi. Jadi siapapun yang hendak memulai pembicaraan harus meminta izin dulu, supaya tidak terjadi tabrakan transmisi radio. Selain HT, ada baiknya seluruh peserta konvoi dalam satu kelompok mengetahui nomor ponsel masing-masing peserta. Dan tentu saja, semua aktifitas komunikasi dilakukan oleh co-driver supaya tak menggangu konsentrasi pengemudi.
Mobil Lebih Kecil Di Depan
Bila peserta konvoi terdiri dari beberapa jenis mobil dengan ukuran berbeda, sebaiknya urutkan posisi terdepan dari ukuran mobil kecil ke besar. Ini akan membantu visibilitas pengendara di belakang saat beriringan.
Bagi Dalam Kelompok
Iring-iringan di atas 10 mobil sangat sulit untuk dikendalikan. Karena itu, bagilah kelompok konvoi maksimal per 10 mobil. Tiap kelompok memiliki pimpinan sendiri dan melakukan koordinasi internal sebelum melakukan perjalanan. Lantas lepaslah tiap kelompok dengan jeda 5-10 menit seperti halnya ajang reli. Kelompok-kelompok kecil seperti ini akan memberi efek positif bagi kesopanan di jalan serta kelancaran konvoi.