Pengertian dan Perkembangan Negosiasi


tanggal post : 20 July 2015
Pengertian dan Perkembangan Negosiasi

Berbicara mengenai negosiasi mungkin yang terbenak dipikiran kita adalah mengenai negosiasi yang rumit dan ribet untuk pem ecahan suatu masalah. Tapi apa jadinya kalau yang dinego tersebut adalah harga produk/barang yang ingin kita beli, pasti tidak rumit bukan. Kali ini admin ingin menshare ilmu pemasaran negosiasi yang admin search dibeberapa artikel. Mari kita simak perkembangan dari ilmu negosiasi tersebut dibawah ini. Negosiasi yang efektif membantu Anda untuk mengatasi situasi di mana apa yang Anda inginkan konflik dengan apa yang orang lain inginkan. Tujuan dari negosiasi menang-menang adalah untuk menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, dan kedua belah pihak merasa bahwa mereka sudah menang, dalam beberapa cara, setelah kejadian atau proses negosiasi tersebut. Pengertian Negosiasi Negosiasi merupakan tawar menawar dengan cara perundingan untuk memberi dan menerima kesepakatan bersama, mengenai sesuatu hal bagi kepentingan masing-masing pihak. Negosiasi juga dapat dianggap sebagai salah satu cara pengambilan keputusan bersama yang dapat dikenali, harus dibedakan dari koalisi, dimana pilihan dibuat dengan agrgeat angka (Seperti Voting), dan ajudikasi, dimana pilihan dibuat secara hierarkis oleh seorang hakim yang mengumpulkan nilai-nilai dan kepentingan yang bertentangan menjadi keputusan tunggal. Di dalam bernegosiasi prinsip dasar yang harus sama-sama disadari adalah adanya prinsip memberi dan menerima. Namun seberapa besar porsi memberi dan porsi menerima tergantung kepada kemampuan bernegosiasi. Semakin tinggi kemampuan seseorang bernegosiasi, semakin banyak akan menerima keuntungan dari proses negosiasi. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah kempuan seseorang bernegosiasi, semakin kecil keuntungan dari proses negosiasi dan bahkan mungkin bisa menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, seorang Diplomat harus dapat menjadi negosiator yang ulung, yang dapat mengetahui secara pasti kapan harus memberi atau menerima wacana yang dinegosiasikan. Seorang negosiator haruslah memiliki daya peka/kepekaan yang tinggi terhadap situasi dan suasana di dalam proses negosiasi. Daya peka tersebut dapat digunakan oleh seorang negosiator untuk menekan lawannya. Kemampuan negosiasi tidak hanya digunakan untuk menekan lawan negosiasi, tetapi juga merupakan teknik untuk membela diri pada saat tertekan. Teknik bernegosiasi bukanlah teknik pandai berbicara, namun lebih kepada teknik berbicara pada saat dan situasi yang tepat. Negosiasi adalah seni, yang dapat dipelajari dan bersifat unik karena selain dapat menguntungkan atau merugikan pihak lawan, dapat juga sebagai proses kerja sama/kolaborasi dua Negara yang berbeda kepentingan dengan tujuan akhir hasil yang terbaik bagi kedua belah pihak. Kunci sukses negosiasi bukanlah bagaimanana proses negosiasi itu sendiri yang dapat dianggap permainan ataupun sandiwara, namun perencanaan yang handal sebelum dilakukannya negosiasi. Sehingga, dalam hal bagaimana kesepakatan terbentuk antar ke dua belah pihak maka terdapat dua jenis negosiasi berdasarkan Obyektifitasnya yang dilihat dari keuntungan yang dihasilkan. Dua jenis negosiasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Distributive Negotiation Negosiasi yang dideskripsikan seperti setiap pihak akan bersaing untuk mendapatkan keuntungan lebih dan kerugian bagi pihak lain. Contoh dari negosiasi ini adalah ketika Indonesia bersengketa dengan Malaysia soal kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan. Indonesia akhirnya harus merugi. Contoh lain dari distributive negotiation adalah Kasus eksploitasi hasil laut dan perikanan secara berlebihan yang mengancam ekosistem laut antara Indonesia dengan negara-negara lain, seperti maraknya penyelundupan di selat malaka yang mengeruk ikan di wilayah Indonesia sehingga berdampak merugikan Indonesia khususnya para nelayan. Hal tersebut meluas ke sejumlah forum dunia diantaranya konferensi PBB tentang pembangunan rio de be janneiro, Brazil

2. Integrative Negotiation. Dalam negosiasi jenis ini, pihak-pihak yang terlibat akan bekerja sama untuk mencapai keuntungan maksimal dengan mengintegrasikan kepentingan mereka (Harvard Business Essentials, 2003). Contoh dari negosiasi ini adalah seperti ketika negara-negara pendiri ASEAN sepakat untuk mendirikan ASEAN. Contoh lain dari integrative negotiation adalah penyelesaian masalah syuriah dengan AS yang berhasil mencapai kesepakatan untuk meminta syuriah melucuti senjata kimia dengan usaha presiden Barack Obama menunda rencana intervensi militer yang berujung perdamaian.

Negosiasi memiliki banyak arti dan salah satunya diartikan sebagai proses diskusi antara beberapa pihak dengan tujuan preventif, menyelesaikan masalah, maupun resolusi konflik. Di dalam bernegosiasi prinsip dasar yang harus sama-sama disadari adalah adanya prinsip memberi dan menerima. Dalam hal inilah negosiasi dapat berjalan sesuai keinginan kedua negosiator. Kunci sukses negosiasi bukanlah bagaimanana proses negosiasi itu sendiri yang dapat dianggap permainan ataupun sandiwara, namun perencanaan yang handal sebelum dilakukannya negosiasi. Sehingga, dalam hal bagaimana kesepakatan terbentuk antar ke dua belah pihak maka terdapat dua jenis negosiasi berdasarkan Obyektifitasnya yaitu Distributive Negotiation dan Integrative Negotiation.

Artikel Terkait

Viewer : 77 User: