Waspada Ban Vulkanisir


tanggal post : 22 January 2016
Waspada Ban Vulkanisir

waspada, ban, ban vulkanisir, ban daur ulang, ban bekas, ban rekayasa, ban dibaharui, bahaya ban, awas ban vulkanisir, hati-hati ban palsu, ban usang

Dilelang.id - Di era globalisasi seperti sekarang ini dimana persaingan untuk bekerja dan bertahan hidup semakin keras. Banyak sekali orang-orang yang melakukan segala cara untuk bisa bertahan hidup salah satunya adalah dengan berbisnis ban rekondisi atau vulkanisir. Mereka seolah tidak perduli dengan keselamatan orang lain yang penting mereka bisa makan, bisa mendapatkan keuntungan yang banyak dan usaha mereka semakin maju. Padahal ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Ketika ban mulai gundul (sudah tidak ada alurnya), tentu berkendara menjadi tidak nyaman dan bisa membahayakan keselamatan. Satu-satunya solusi adalah mengganti ban lama dengan yang baru.

Namun, mahalnya harga ban baru membuat konsumen atau pengguna kendaraan bermotor kadang lebih memilih menggunakan ban vulkanisir untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Ban vulkanisir adalah ban bekas yang didaur ulang, sehingga timbul grip (kembangan) baru dengan cara menempelkan lapisan grip di atas ban yang telah gundul atau yang grip-nya sudah terkikis.

Dengan menggunakan ban vulkanisir sama artinya pengendara sedang membahayakan dirinya di jalan raya. Sebab, ban jenis ini sering mengganggu kestabilan saat berkendara. Maklum, karena ban vulkanisir dibuat berdasarkan tambahan lapisan karet yang berupa grip, maka ban menjadi dua kali lebih berat dan lebih mudah jebol. Biasanya kemudi jadi berat dan menimbulkan getaran, bahkan sering kali terjadi selip sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.

Kecelakaan yang kerap terjadi, umumnya disebabkan lepasnya vulkanisir atau tambahan lapisan ban sehingga merusak komponen lain seperti bearing. Jika bearing sudah mengalami kerusakan, body kendaraan menjadi tidak seimbang dan sulit dikendalikan karena berkurangnya tingkat cengkraman ban terhadap aspal. Kondisi demikianlah yang menyebabkan ban licin dan selip sehingga sering mengakibatkan kecelakaan.

Untuk membedakan antara ban vulkanisir dengan ban baru adalah hal yang tidak terlalu sulit. Perbedaan itu dapat dilihat secara jelas dan kasat mata tanpa perlu keahlian khusus. Ban vulkanisir kalau dilihat dari samping itu grip-nya kelihatan tidak menyatu, masih terlihat garis tipis seperti karet tempelan. Selain itu, harga ban vulkanisir juga jauh lebih murah dibanding ban baru. Perbedaan harganya bahkan bisa lebih dari 50 persen. Untuk ban mobil ukuran 14inch, harga ban baru untuk ukuran tersebut bisa mencapai Rp400-700ribu tergantung merek. Sedangkan, ban vulkanisir hanya berkisar antara Rp100-200 ribu tergantung kondisi. Selisih harganya bisa lebih dari 50 persen, maka wajar kalau konsumen kalangan menengah ke bawah lebih memilih menggunakan ban vulkanisir.

Maraknya penjualan ban vulkanisir / rekondisi itu terjadi bukan hanya karna niat si pelaku tetapi juga karena memang masyarakat banyak yang lebih memilih untuk menggunakan ban vulkanisir. Jadi kesimpulannya, Ban vulkanisir tidak akan bisa dimusnahkan selama masyarakat kita masih senang untuk menggunakannya. Tapi saya hanya bisa berpesan kepada anda semua, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan hanya karna harga ban baru yang mahal lalu anda beralih ke ban vulkanisir tanpa memikirkan resiko yang terjadi terhadap diri anda dan keluarga anda. Mudah-mudahan artikel ini bisa merubah cara berpikir anda untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih ban luar baru.


Artikel Terkait

Viewer : 164 User: