Jangan Coba-Coba Menerobos Banjir !
tanggal post : 22 January 2016
Mobil mogok, mobil rusak, banjir, terobos, terobos banjir, menerobos, menerobos banjir, mogok, mesin, mesin mati, mesin rusak, kerusakan mesin, tips mobil, tip mobil
Berhati-hatilah ketika melakukan perjalanan disaat musim hujan. Apalagi kalau kalian tidak mengenal betul daerah yang kalian jalani alias belum mengetahui seperti apa kondisi jalanan yang kalian lalui ketika hujan deras melanda. Tahu kenapa? Karena yang namanya banjir disaat musim hujan bisa saja terjadi. Kebayang ngak, disaat kalian sedang ingin melakukan perjalanan lalu tiba-tiba kalian dihadapkan dengan kondisi jalanan yang banjir dan bingung harus bagaimana? Nah... disinilah kalian akan dipusingkan dimana kalian harus memilih apakah akan menerobos banjir tersebut atau menunda perjalanan sampai banjir surut?? (Iya kalo surut dalam hitungan jam? Kalau berhari-hari?? Mau camping dimobil loe?? Nah... berhati-hatilah dalam mengambil keputusan ya. Ingat.... Mobil loe ngak sama settingannya dengan mobil james bond bro!! Kalau mobil james bond udah di modif habis-habisan sehingga bisa melewati jalur ekstrim. Nah sementara mobil loe?? Masih bawaan pabrik alias standard.
Banyak sekali orang-orang diluar sana yang lebih memilih menerobos banjir ketika dihadapkan dengan keadaan seperti yang saya jelaskan diatas. Ini adalah keputusan yang salah! jangan ditiru ya! Kecuali, kalo loe atau orangtua loe kelebihan duit dan ngak tahu harus gimana menghabiskannya. Karena kalo sampai kalian menerobos banjir, berarti sudah siap untuk mengeluarkan duit yang banyak untuk memperbaiki segala kerusakan yang terjadi pada mobil kalian.
Mungkin kalian banyak yang bertanya-tanya seperti apa kerusakan yang terjadi kalau menerobos banjir? Paling-paling cuma kemasukan air doang?? Jangan anggap sepele! Banyak kemungkinan kerusakan mesin yang terjadi ketika kalian menerobos banjir. Bila nekat, maka bisa terjadi kerusakan. Berikut kami berikan daftar kerusakan parah akibat banjir yang siap menguras kantung Anda :
WATER HAMMER
Potensi kerugian : Puluhan hingga ratusan juta rupiah
Ini adalah jenis kerusakan terparah yang bisa diakibatkan oleh air dari banjir. Water hammer adalah fenomena ketika air masuk ke dalam ruang bakar ketika mesin sedang bekerja. Akibatnya, piston yang sejatinya mengkompres udara dan bahan bakar pun harus mengkompres air yang masuk. Berhubung air adalah zat yang tidak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di dalam ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah. Biaya perbaikan menjadi sangat mahal, apalagi bila mobil tersebut menggunakan teknologi mesin canggih. Sialnya, kerusakan akibat water hammer bukanlah risiko yang ditanggung oleh asuransi. Untuk itu, ketika terpaksa menerjang banjir, pastikan letak saluran masuk udara ke mesin cukup tinggi. Saat melibas banjir, usahakan putaran mesin tetap di bawah 1.500 rpm, karena semakin tinggi putaran mesin, semakin tinggi pula kemungkinan air terhisap ke mesin.
OLI TERCAMPUR AIR
Potensi kerugian : Puluhan juta rupiah
Saat bagian mobil terendam, maka air akan berusaha mencari celah yang bisa dimasuki. Salah satu bagian yang rentan disispi air adalah transmisi. Begitu air masuk, maka oli di dalamnya akan terkontaminasi. Oli yang tercampur air akan kehilangan daya lumasnya secara drastis. Selain itu, air akan membuat komponen mesin lebih rentan terkena karat. Namun sebelum karat terjadi, daya lumas oli yang berkurang akan membuat bagian yang bergesekan menjadi aus secara dini. Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan di plat kopling berlapisnya. Dan bila rusak, Anda harus menggantinya satu set dengan harga lumayan mahal.
Cara mencegah kerusakan akibat oli terkontaminasi adalah dengan memeriksa warna oli setelah melewati banjir. Oli yang tercampur air akan berwarna lebih mudah dan bersifat lebih cair. Bila ini terjadi, segera ganti oli untuk menghindari kerusakan parah.
ALTERNATOR KORSLET
Potensi kerugian : Rp 1-3 juta
Alternator merupakan komponen yang mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sebetulnya bagian ini tidak rentan rusak bila terkena air. "Tapi zaman sekarang mobil sudah banyak yang memakai alternator canggih dengan IC (integrated circuit) di dalamnya. Bila alternator tak berfungsi, maka aki akan cepat tekor dalam waktu singkat. Mobil akan mogok akibat kehabisan listrik. Matinya alternator akan ditandai dengan menyalanya indikator aki di dasbor. Bila Anda mendapati hal ini, segera cari tempat aman untuk menepi dan dereklah mobil ke tempat tujuan.
Bila Anda memang tipe orang yang senang melibas banjir, ada baiknya membuatkan pelindung untuk menepis air dari alternator. Pastikan juga ketinggian posisi alternator di mobil Anda, supaya tak terendam.
KOPLING MENEMPEL
Potensi kerugian : Rp 2-5 juta
Pada mobil bertransmisi manual, sangat diharamkan memarkir mobil sesaat setelah terkena banjir. Air yang merembes ke kopling, akan membuat kopling dan dekrup menjadi lembab. Kelembaban ini mengakibatkan terjadi adhesi yang kuat antara plat kopling dan dekrup. Saat transmisi dalam posisi netral, kopling dalam posisi lepas sehingga plat kopling dan dekrup saling melekat kencang. Jika dibiarkan semalaman, jangan heran kalau keesokan harinya transmisi mobil Anda tak dapat dioperasikan. Hal ini karena plat kopling dan dekrup menempel dan berkarat. Karena kopling tidak bisa bebas, maka mustahil memasukkan gigi. Bila ini terjadi, ada cara yang bisa dilakukan. Yakni dengan memasukkan gigi 1 dalam keadaan mesin mati. Kemudian dengan menginjak kopling, nyalakan mesin. Mobil akan meloncat maju sesaat. Momen impak ini akan melepas kopling dari dekrup. Pastikan tak ada halangan di depan mobil melakukan hal ini.
Jika cara tadi tidak berhasil, tak ada jalan selain membongkar kopling dan memisahkannya secara paksa. Ada kemungkinan kopling dan dekrup rusak ketika coba dipisahkan. Kalau sudah begini, terpaksa mengganti satu set kopling baru. Sebagai pencegahannya, setelah melewati banjir jalankan mobil sekitar setengah jam dengan sering melakukan perpindahan gigi. Langkah tersebut membuat panas di kopling dan menguapkan kandungan air didalam.
REM BERKARAT
Potensi kerugian : Rp 1-5 jt
Sama halnya seperti kopling, kampas dan piringan rem mudah berkarat bila dalam keadaan lembab. Dan saat kita menarik rem tangan, kampas rem belakang bisa menempel dengan piringannya. Gejala menempelnya rem bisa kita rasakan setelah rem tangan dilepas, namun laju mobil tetap terhambat. Atasi dengan memaksakan mobil maju sehingga rem terlepas dari piringannya. Tapi bila kadar menempelnya sudah sangat erat, bisa terjadi kerusakan pada kampas maupun piringan rem. Untuk mencegah hal seperti ini, setelah melewati banjir injaklah pedal rem sedikit sembari tetap menginjak gas. Hal ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap.
ECU KORSLET
Potensi kerugian: Rp 8-20 jt
Saat ini banyak mobil keluaran baru memiliki engine control unit (ECU) yang diletakkan di dalam ruang mesin. Posisi ini jelas rentan terkena air saat melibas banjir. "Dan jika sampai terjadi korslet, maka Anda harus mengganti ECU baru, tidak bisa bagian per bagian. Untuk mencegah hal tersebut, jangan lewati banjir dengan kecepatan tinggi, sehingga meminimalkan risiko terjadi cipratan. Bila memungkinkan, buatlah pelindung ECU, terutama di bagian soket, supaya lebih tahan bila terkena air.
Nah... Saya udah jelasin bagian-bagian yang kemungkinan bakalan rusak kalau kalian menerobos banjir. Masih mau nerobos banjir?? Up to you!. Semoga bermanfaat :)