waspada I-Doser aplikasi efek sama dengan narkoba


tanggal post : 13 October 2015
waspada I-Doser aplikasi efek sama dengan narkoba

Dilelang.id Indonesia sangat memprihatinkan sebelumnya rupiah melemah membuat harga kebutuhan pokok tidak stabil , lalu terjadinya peristiwa kebakaran hutan di sumatera dan kalimantan .setiap saat pemerintah indonesia sangat gencar untuk memerangi narkoba , di beberapa daerah sudah sering melakukan kampanye anti narkoba dan anti korupsi .

Pemerintah saat ini tertantang untuk memerangi narkoba karena saat ini adanya aplikasi baru yang bernama I-Doser yaitu Sebuah teknologi digital yang meggunakan gelombang otak  dari beberapa review yang dibuat penggunanya di laman Youtube, stimulasi pada otak menggunakan I-Doser bisa menimbulkan efek seperti narkoba / ganja . wooow apa iya??

Pada website I-Doser mengklaim menulis di laman resmi mereka  : sebagai produsen gelombang otak Binaural terkemuka dan aplikasi produk I-Doser terbukti ilmiah dan menggunakan metode gelombang otak yang aman .

Produk proses binaural I-Doser telah melalui penelitian dan pengembangan selama beberapa tahun hingga kini  I-Doser telah di download oleh jutaan pengguna dan ribuan pengguna sangat puas dengan aplikasi ini .  I-Doser memasarkan produk mereka untuk semua device mulai dari tablet, PC, MAC dan sebagainya. Produk I-doser ada yang ditawarkan free dan ada versi berbayar dengan harga US$ 37,46 untuk download di PC Windows.

cara kerja I-Doser yaitu dengan menggunakan dua jenis suara yang berbeda dan dimainkan secara simultan. Agar bisa berkonsentrasi, pengguna biasanya disarankan untuk memasang headphone dan dalam posisi duduk di ruangan gelap.  Nick Ashton adalah pemilik dari produk aplikasi  I-Doser  mengakui bahwa I-Doser bisa menyebabkan modifikasi suasana hati.

Penggunaan terapi gelombang otak dengan binaural bukan satu-satunyan dilakukan oleh I-Doser  bahkan hingga saat ini sudah hadir teknologi yang memanfaatkan Binaural Beats yang dijual dalam bentuk CD di Indonesia.

Binaural Beats yaitu dua frekuensi suara yang diperdengarkan di telinga kanan dan kiri. Jika teliga kanan distimulsai dengan frekuensi 500hz, maka telinga kiri 510hz. Dari sana, kemudian otak akan merespon dan menghasilkan suara ketiga .

Kepala Humas BNN (Badan Narkotika Nasional), Slamet Pribadi  saat ini belum mendapat laporan pengguna I-Doser  di Indonesia.  beliau menjelaskan masih belum diketahui apakah aplikasi ini memang memberikan efek yang sama dengan konsumsi narkoba. beliau mengatakan jika aplikasi ini memang menghasilkan efek yang sama dengan narkoba, maka hukum mengenai penggunaan aplikasi ini harus dibuat.

bagaimana dengan komentar atau saran anda jika aplikasi ini buruk  ??  sepertinya teknologi yang diciptakan manusia dengan tujuan tidak baik semakin berkembang perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan tindakan yang tegas  dari pemerintah agar indonesia semakin baik kedepannya .


Artikel Terkait

Viewer : 98 User: