orang yang menyukai rasa pahit berkepribadian jahat
tanggal post : 13 October 2015
Dilelang.id Diantara anda semua siapa yang menyukai makanan dan minuman pahit ? nah ternyata mengkonsumsi makanan dan minuman pahit bisa mencerminkan kepribadian Anda . menurut penelitian psikologi orang-orang yang memilki keinginan untuk makanan dan minuman pahit bisa menjadi tanda dari kepribadian jahat, termasuk Machiavellianism, sadisme, dan narsisme.
orang-orang yang memilki keinginan untuk makanan dan minuman pahit juga menjadi cenderung bersikap mendua, mementingkan diri sendiri, berhati dingin, kurang empati, angkuh dan egois serta senang ketika orang lain susah.
Christina Sagioglou peneliti dari Innsbruck University, Austria , mengatakan "Temuan itu merupakan bukti empiris pertama bahwa preferensi rasa pahit ada hubungannya dengan ciri kepribadian jahat," Penelitian ini melibatkan sekitar 1.000 orang dengan usia rata-rata 35 tahun. Mereka dianalisis dalam dua percobaan terpisah.
percobaan pertama dilakukan dengan peserta 500 pria dan wanita menunjukkan daftar panjang makanan dengan jumlah yang sama dari manis, asin, asam, dan pahit makanan, seperti kue cokelat, daging, cuka, dan lobak. dan penelitian menanyakan seberapa banyak mereka menyukai masing-masing makanan mulai dari "sangat tidak suka" hingga untuk "sangat suka".
percobaan kedua peserta diminta menilai seberapa besar para peserta setuju atau tidak setuju dengan pernyataan dalam menilai ciri-ciri kepribadian dari Machiavellianism, psikopati, dan narsisme. Para peserta juga diminta menjawab pertanyaan hal ciri-ciri kepribadian yaitu : extraversion, agreeableness, conscientiousness (teliti dan hati-hati), dan stabilitas emosi.
Dengan dilakukannya proses penelitian kedua percobaan para peneliti menyimpulkan preferensi rasa pahit terkait dengan ciri-ciri kepribadian jahat. preferensi rasa pahit muncul sebagai prediktor kuat untuk Machiavellianism, psikopati, narsisme, dan sadisme sehari-hari .
Sebelumnya konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Paul Rozen pada 1980-an, yang menggambarkan sadisme sehari-hari untuk masokisme jinak, atau kenikmatan kegiatan yang menyakitkan. kemudian di kembangkan dan dipublikasikan juga oleh Jurnal Food Quality and Preference pada tahun 2013.