5 Hari Raya Paling Aneh Di Dunia


tanggal post : 29 July 2015
5 Hari Raya Paling Aneh Di Dunia

Biasanya hari raya bertujuan untuk memperingati terjadinya sebuah peristiwa penting atau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu penting seperti masalah global warming, ketersediaan air, atau AIDS. Tetapi tak selamanya hari besar berkaitan dengan isu-isu penting atau peristiwa bersejarah. Kadang hal-hal sepele seperti plastik pembungkus dan rajutan pun punya hari raya tersendiri.Ada juga hari yang khusus dipakai dalam perayaan tradisional dengan konsep aneh. Misalnya hari melempar kambing di Spanyol dan hari tanpa celana. Biasanya hari-hari besar tersebut mempunyai makna filosofis tertentu. Tetapi tak jarang pula yang dirayakan untuk sekadar bersenang-senang. Mau tahu apa saja hari raya aneh yang diperingati di berbagai negara dunia? Berikut ini kami sajikan 5 Hari Raya Paling Aneh Di Dunia. 1. No Pants Subway Ride Day, Amerika Serikat No Pants Subway Ride adalah hari besar yang berlangsung setiap bulan Januari di Amerika Serikat. Pada hari itu, warga secara sukarela menaiki kereta api tanpa mengenakan celana. Jadi jangan heran jika suatu hari Anda berkunjung ke Amerika Serikat dan banyak penumpang kereta bawah tanah yang berkeliaran dengan atasan lengkap tetapi hanya mengenakan celana dalam. Hari raya unik ini bermula pada tahun 2002, dipelopori oleh 7 orang penumpang kereta api di Kota New York. Entah apa tujuan tindakan mereka tersebut. Yang jelas, pada tahun 2006 jumlah sukarelawan yang mempertontonkan celana dalam di stasiun bertambah hingga menjadi 150 orang. Beberapa orang sampai ditangkap pihak berwajib karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Tetapi event tahunan ini bukannya dilarang malah menjadi semakin besar skalanya. Tahun 2013 lalu, setidaknya ada 60 kota yang berpartisipasi dalam kegiatan aneh ini. 2. Hari Blue Monday, Inggris Setiap hari Senin ketiga dalam bulan Januari, warga Inggris memperingati hari Blue Monday. Blue Monday bertujuan untuk memperingati awal kesibukan di bulan Januari. Sesuai namanya, blue monday berarti hari senin yang menyebalkan. Ini merujuk pada keengganan para siswa dan karyawan untuk menjalani rutinitas kembali setelah libur panjang akhir tahun. Pada perayaan blue monday warga diharapkan untuk berbuat baik kepada sesama agar setiap orang bisa saling 'menceriakan' hari satu sama lain. Dengan begitu Senin pertama di bulan Januari akan menjadi hari pertama dari rentetan kesibukan yang diawali dengan hal menyenangkan. Konsepnya cukup bagus, ya? 3. Hari pembuahan nasional, Rusia Negara bersuhu dingin ini ternyata mengalami masalah kependudukan berupa kurangnya tingkat kelahiran di antara warga masyarakat. Kalau negara kita menggalakkan Keluarga Berencana, Rusia justru gencar mengkampanyekan keluarga besar. Pasalnya jumlah balita dan anak-anak di negara itu cukup rendah. Untuk menyukseskan rencana penambahan penduduk ini pemerintah Rusia sampai membuat sebuah hari khusus di mana pada hari tersebut warganya diliburkan agar mereka bisa berhubungan seksual dan merencanakan kelahiran anak mereka. Hari libur ini dicetuskan oleh Ivanovich Morozov, seorang gubernur di Ulyanovsk. Hari pembuahan nasional ini kemudian dirayakan setiap tanggal 12 September. 4. Festival Jamuan Monyet, Thailand Festival aneh yang satu ini bukan berupa jamuan makan warga kota dengan hidangan yang terbuat dari daging monyet. Tetapi di sini warga kota menyiapkan berbagai hidangan untuk dipersembahkan kepada monyet-monyet di sekitar lingkungan masing-masing. Buah-buahan segar dan sayuran hasil panen ditata di satu tempat untuk dijadikan hidangan pesta bagi para monyet.Festival tahunan ini merupakan tradisi pesta panen serupa Thanksgiving di Amerika dan Eropa. Hanya saja di Thailand warga memanjatkan syukur atas keberhasilan panen kepada dewa Hanuman, dewa dalam kepercayaan Hindu yang memiliki wujud setengah monyet. Dan monyet-monyet tersebut dianggap sebagai titisan sang dewa. Jadi mereka dipuja dan dimanja dengan berbagai hidangan lezat layaknya raja. 5. Festival melempar kambing, Spanyol Namanya memang terdengar aneh, tetapi festival ini benar-benar ada. Setiap tahun pada hari Minggu keempat di bulan Januari warga kota Manganeses de la Polvorosa berkumpul untuk menyelenggarakan sebuah perayaan untuk memperingati santo pelindung kota mereka, St. Vincent de Paul. Dalam salah satu rangkaian tradisi festival yang dipersembahkan bagi sang santo, warga melakukan tradisi melempar kambing dari jendela gedung bertingkat untuk ditangkap oleh salah satu warga yang menunggu di bawah. Tak diketahui apa filosofi yang tersimpan di balik ritual aneh tersebut atau sejak kapan tradisi ini berlangsung. Kemungkinan besar tradisi ini sudah berlangsung selama berabad-abad. Walaupun banyak aktivis pembela hak binatang yang menantang ritual ini, tetapi tradisi melempar kambing dalam festival tahunan ini masih dilakukan sampai sekarang.

Artikel Terkait

Viewer : 80 User: