Bahaya Makan Makanan Cepat Saji


tanggal post : 22 July 2015
Bahaya Makan Makanan Cepat Saji

makanan cepat saji Makanan junk food atau yang lebih dikenal dengan junk food sangat populer. Hal itu disebabkan karena waktu yang diperlukan untuk menyajikannya sangat cepat dan simpel. Makan makanan junk food tidaklah salah dan diseimbangkan dengan makanan berserat, seperti sayur dan buah. makanan cepat saji Berikut ini adalah tiga bahaya terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji alias junk food: 1. Bikin anak jadi bodoh Hasil sebuah penelitian, seperti dikutip Health.news.com oleh duniafitnes.com, menemukan bahwa bayi dan cabang bayi yang diberi makan junk food akan memiliki penurunan IQ signifikan dibandingkan dengan bayi yang diberi makan makanan sehat. 2. Meningkatkan risiko depresi Sebuah studi terbaru yang dilansir The British Journal of Psychiatry menyatakan bahwa sering mengonsumsi makanan olahan seperti makanan cepat saji atau junkfood dapat meningkatkan risiko depresi, serangan jantung, dan kanker. Sebaliknya, bila rajin mengkonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, akan memiliki manfaat yang baik untuk melindungi kesehatan tubuh. 3. Bikin Ketagihan Seperti Narkoba Makanan cepat saji atau yang sering disebut junk food bisa membuat ketagihan dan merangsang keinginan seperti narkoba. Hal itu didapat dari hasil pemindaian otak, demikian seperti yang dikutip dari laman republika. Hasil penelitian menunjukkan membatasi karbohidrat glikemik tinggi dapat menyebabkan gula darah stabil dan membantu mengekang makan yang berlebihan dan obesitas. Para ilmuwan meneliti bagaimana asupan makanan diatur oleh pusat kesenangan di otak yang dihubungkan dengan kecanduan. “Temuan menunjukkan bahwa membatasi karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi seperti roti putih dan kentang dapat membantu penderita obesitas mengurangi ketagihan dan mengendalikan dorongan untuk makan berlebih,” ujar Kepala Peneliti David Ludwig dari Yayasan Pusat Pencegahan Obesitas di Boston, AS. Penelitian tersebut dilaporkan dalam Jurnal Nutrisi Klinik Amerika.

Artikel Terkait

Viewer : 104 User: