Abraham Lincoln Penghapus Sistem Perbudakan di AS
tanggal post : 03 August 2015
Abraham Lincoln lahir tanggal 12 Februari 1809 di Hardin Country, Kentucky. Ia lahir dari anak seorang petani. Abraham Lincoln merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke 16. Beliau dikenang jasa-jasanya karena telah menghapus perbudakan dan menyatuka Amerika Utara dan Selatan sehingga menjadi negara federasi yang bersatu. Abraham Lincoln adalah anak dari seorang petani, beliau dilahirkan di Hardin County, Kentucky pada tanggal 12 Februari 1809. Abraham Lincoln sangat menentang sistem perbudakan yang terjadi di AS. Beliau sangat menjunjung tinggi kemerdekaan dan perdamaian. Ia yakin bahwa semua orang memiliki hak untuk hidup merdeka dan damai. Lincoln memiliki kekurangan dalam hal bicara yaitu jika ngomong gagap. Ibunya khawatir akan masa depannya karena kegagapannya ini. Walau begitu Lincoln tumbuh menjadi pemuda yang sangat sadar akan kebenaran.
Suatu hari, ia sedang mengantarkan barang ke pelabuhan di New Orleans ketika ia menyaksikan penjualan budak-budak berkulit hitam. Di Amerika ada perbedaan besar dalam filosofi, ekonomi, dan politik antara Utara dan Selatan. Warga Utara lebih modern pemikirannya namun lebih miskin. Sedangkan selatan terutama terdiri dari kaum imigran yang merupakan bangsawan dan kaya-raya, mereka terdiri dari tuan tanah yang sangat mengandalkan budak berkulit hitam untuk mengolah lahannya. Sebuah kelompok ekstrem di Selatan bahkan diam-diam membentuk Ku Klux Klan untuk melancarkan kekerasan terhadap warga berkulit hitam dan mengancam warga berkulit putih yang menunjukkan simpati terhadap warga berkulit hitam.
Abraham Lincoln yang menyaksikan itu tak bisa tinggal diam. Ia ingin memberontak namun saat itu ia masih kecil. Dalam hatinya hanya bisa mengucap, “memperjualbelikan manusia itu salah, namun bagaimana caranya aku mengubah ini. Aku hanyalah bocah gagap, bagaimana caranya aku bisa meyakinkan mereka jika itu adalah salah. Aku harus bisa berbicara fasih agar dapat membela budak berkulit hitam.” Suatu hari saat ia mendengar khotbah di gereja, ia mendengar pendeta berkata ,” Allah memberi peluang yang sama kepada semua manusia.” Itulah sebagian isi khotbah. Lincoln tertegun mendengar khotbah itu, baik isinya, cara penyampaiannyaserta ekspresinya sangat mengesankan, membuat jemaat gereja terpukau. Mulai sat itu Lincoln bertekad untuk melatih bicaranya agar bisa membuat orang terpesona, karena dari pandai berorasi itulah ide dan pemikirannya bisa sampai dan mendapat dukungan orang banyak terutama tentang kebenaran. Maka setiap kali ada orang berpidato entah itu di gereja atau di forum masyarakat , ia selalu memperhatikan dan mempelajarinya. Ia membaca prosa dan bacaan-bacaan yang sulit diucapkan agar lancar. Ia pun mengasah bicaranya dengan ber adu argumen dengan sesama temannya.