PERBEDAAN MOTOR MOTOCROSS, MOTARD, ENDURO, Dan DUAL SPORT


tanggal post : 15 July 2015
PERBEDAAN MOTOR MOTOCROSS, MOTARD, ENDURO, Dan DUAL SPORT

Sebenarnya banyak dari kita menganggap bahwa jenis motorcross, motard, motor enduro dan dual sport itu sama. Tetapi jangan salah mereka memiliki perbedaan, bukan kerena tampilan keempat motor ini mirip-mirip. Misalnya, bodi cungkring, kaki-kaki yang tinggi, dan spakbor depan yang sangat khas. Padahal, keempat jenis motor itu memiliki perbedaan yang sangat signifikan, baik dari segi spesifikasi maupun fungsinya.

1. Motocross (MX)

Motocross adalah balapan motor off road yang berlangsung di sebuah sirkuit yang sudah dipersiapkan. Karena ini adalah sebuah balapan, maka spesifikasi motor yang digunakan juga tidak main-main, seperti mesin berkapasitas 125-450 cc, sasis yang rigid, ban pacul yang kembangannya besar-besar, dan shock keluaran merk ternama yang memiliki kualitas sangat baik. Dengan spesifikasi dan performa yang mumpuni, maka jangan heran kalau harga motor ini sangat mahal. Motorcross tidak cocok digunakan dijalan raya karena tidak dilengkapi dengan peralatan standar jalan raya seperti lampu depan, lampu belakang, lampu sign, klakson, dan spion

Motorcross digunakan untuk kegiatan diantaranya KTM (125 SX, 150 SX, 250 SX, 250 SX-F, 350 SX-F, 450 SX-F), Yamaha (YZ125, YZ250, YZ250F, YZ450F), Kawasaki (KX250F, KX450F), dan Honda (CRF150R, CRF250X, CRF250R, CRF450X, CRF450R).

2. Supermoto (Mortard)

Motor ini adalah gabungan antara motor dual sport (trail) dengan motor jalan raya (street bike). Bentuknya yang tinggi dan macho khas motor dual sport, tapi motor ini menggunakan ban halus yang nyaman digunakan di jalan raya. Efeknya, motard akan kedodoran saat masuk ke jalan semi off road maupun off road. Ukuran ban yang digunakan untuk motard adalah sama, baik depan maupun belakang. Contoh motard antara lain Kawasaki D’Tracker 150, Kawasaki D’Tracker 250, Yamaha WR250X, KTM 690 SMC R, dan Ducati Hypermotard.

3. Enduro

Enduro merupakan uji ketahanan, baik untuk rider maupun motor itu sendiri dengan melewati berbagai rintangan. Misalnya di dalam hutan, rider harus melewati rintangan berupa ranting pohon yang rendah, batang pohon tumbang, jalanan berbatu, melewati sungai, naik turun bukit, jalanan berupa kerikil, pasir, bahkan lumpur dalam perjalanan yang lumayan jauh.

Motor enduro memiliki performa yang mumpuni, meskipun tidak seperti motocross. Terkadang motor jenis ini ada yang dilengkapi lampu utama untuk kebutuhan enduro di malam hari. Ban yang digunakan untuk enduro juga mirip dengan ban motocross, berupa ban pacul dengan kotak-kotak yang besar dan jarang (tidak rapat). Biasanya motor enduro memiliki tangki bahan bakar yang lebih besar mengingat kebutuhan endurance dengan jarak yang jauh.

Secara fisik memang tidak ada perbedaan signifikan antara motor enduro dan motocross. Perbedaan mencolok baru terlihat di spesifikasi, itupun jika kita begitu detail dalam memperhatikannya. Soal harga, motor enduro tidak semahal motocross, dan motor ini juga tidak cocok digunakan di jalan raya.

4. Dual Sport

Jika motocross adalah spesialis di sirkuit dan motor enduro spesialis trabas di hutan, lalu bagaimana peran motor dual sport? Motor dual sport atau yang biasa disebut dengan motor trail adalah motor yang bisa digunakan di jalan raya. Motor dual sport memiliki kelengkapan seperti lampu utama, lampu belakang, lampu sign, klakson, spion, speedometer, tempat pemasangan plat nomor kendaraan, knalpot yang lulus uji emisi, dan bisa diregistrasikan sehingga memiliki surat-surat yang lengkap.

Motor dual sport merupakan perpaduan antara motor yang bisa dikendarai di jalan raya dan tidak canggung ketika memasuki jalanan berupa semi off road maupun off road. Oleh karena itu, motor dual sport juga biasa disebut dengan motor ‘all road’ atau ‘dual purpose’.

Dari sisi spesifikasi, motor dual sport memang tidak semantap motocross dan enduro. Ban yang digunakan adalah tipe dual purpose, dimana ban ini masih nyaman digunakan di jalan raya tapi juga baik saat digunakan di jalan off road. Ukuran bannya pun mirip seperti motocross dan enduro, yakni lingkar ban depan lebih besar dari ban belakang. Umumnya motor-motor seperti inilah yang digunakan untuk riding adventure, yang kadang melintas di kota, kadang melintas jalanan tengah hutan, kadang, juga melewati kondisi jalan berlumpur.

Untuk adventure dengan jarak yang tidak terlalu jauh, apalagi dengan kondisi jalan yang ekstrem, memang lebih enak menggunakan motor dengan kubikasi kecil seperti Kawasaki (KLX 150, KLX 250), Yamaha (WR250R, XT250), dan Honda (CRF250L). Tapi untuk adventure jarak jauh hingga lintas negara misalnya, motor dual sport dengan kubikasi besar seperti Yamaha Super Tenere, KTM 1190 Adventure, BMW R1200GS, Honda XR650L, dan Kawasaki KLR650 pasti jauh lebih nyaman. Kalau modal cekak nggak ada salahnya adventure pakai motor kecil. 

 

HandMade@MNUGROHO


Artikel Terkait

Tidak ada artikel terkait

Viewer : 452 User: