Trending topic 18 Juni 2015 - Keanehan Argentina Di Copa 2015


tanggal post : 18 June 2015
Trending topic 18 Juni 2015 - Keanehan Argentina Di Copa 2015

Argentina datang ke Copa America 2015 dengan status kandidat juara. Namun, yang muncul justru sebuah "keanehan", di mana dalam dua laga awal Argentina harus bersusah payah. Lionel Messi yang begitu luar biasa bersama Barcelona pun belum terlalu bersinar. Kecemerlangan Messi jugalah yang menjadi salah satu faktor suksesnya Barca merengkuh treble. Sepanjang musim 2014/2015, Messi bermain 57 kali di semua ajang dan sukses mencetak 58 gol.

Salah satu performa terbaik Messi di musim 2014/2015 adalah pada laga final Liga Champions. Pada laga di mana Barca mengalahkan Juventus 3-1 tersebut, Messi dengan lugas berimprovisasi mengubah role-nya sendiri. Dari yang awalnya bermain sebagai penyerang kanan, Messi dengan cerdik mengubah posisi dan role-nya menjadi false nine, tak lama setelah skor menjadi sama kuat 1-1. Perubahan role tersebut menjadi pangkal dari lahirnya gol kedua dan ketiga Barca.

Di atas kertas, Messi yang cemerlang itu semestinya bisa melanjutkan performanya di Copa America 2015 bersama Argentina. Terlebih, dia dikeliling oleh pemain-pemain kelas satu Ya, Argentina si kandidat juara membawa semua pemain-pemain terbaiknya: Messi, Nicolas Otamendi, Angel Di Maria, Javier Mascherano, Gonzalo Higuain, Carlos Tevez, hingga Sergio Aguero dan Javier Pastore. Mestinya, mereka tidak kesulitan untuk mendapatkan kemenangan.

Namun, baru pertandingan pertama, Argentina sudah dibuat terhenyak. Sempat unggul 2-0 atas Paraguay, tim besutan Gerardo Martino itu terkejar dan harus kehilangan poin penuh. Paraguay membuat Messi dan rekan-rekannya gigit jari dengan skor 2-2

timnas argentina

Usai pertandingan tersebut, Messi diceritakan oleh kolomnis Guardian, Jonathan Wilson, menjadi lebih vokal. Messi, yang biasanya pendiam dan kalah vokal dibandingkan Macherano di timnas Argentina, meminta rekan-rekannya tampil habis-habisan melawan Uruguay.

"Sekarang, kita harus mengalahkan Uruguay," ujarnya. Laga melawan Uruguay memang wajib dimenangi. Gagal menang, Argentina terancam jadi runner-up Grup B dan berpotensi bertemu dengan Brasil --yang berada di Grup C-- pada perempatfinal. Argentina akhirnya memang meraih kemenangan. Namun, Messi seolah-olah terisolir. Argentina pun tampil amat dominan, namun kesulitan untuk membongkar pertahanan Uruguay.

Tercatat, 'Tim Tango' punya 12 attempts dengan 7 di antaranya yang tepat sasaran. Namun, hanya 1 yang akhirnya berbuah menjadi gol --dan itu pun bukan berasal dari Messi. Gol Argentina ke gawang Uruguay pada laga pagi tadi sangat beraroma Manchester City: umpan silang dari Pablo Zabaleta disambut dengan diving header oleh Sergio Aguero. Khusus buat Aguero, itu adalah gol keduanya dalam dua laga terakhir di Copa America 2015.

Messi sendiri punya 3 percobaan untuk mencetak gol sepanjang laga, di mana 2 di antaranya mengarah tepat sasaran. Namun, dia urung mencetak gol. Kurang meletupnya Argentina, terlepas dari bintang-bintang yang mereka miliki, pun menjadi kritik tersendiri untuk Martino. Taktik dan strateginya kini disorot. Pada laga melawan Paraguay, Argentina panik ketika sang lawan mencetak gol pertama. Imbasnya, mereka dengan gigih terus menekan, namun kecolongan di lini belakang. Ketidakmampuan Argentina untuk membongkar pertahanan yang alot pun ikut jadi PR untuk Martino.

"Setelah gol pertama itu, kami mulai sering kehilangan bola," ujar Mascherno menanggapi laga melawan Paraguay.

"Kami tak bisa seperti itu. Kami tak boleh mencari-cari alasan. Kami bermain-main dengan api dan akhirnya terbakar sendiri."

Demikian info Trending Topic dari tim Danmogot. Semoga info ini bermanfaat bagi anda 

Redaktur Rizky Ramadhansyah @Danmogot


Artikel Terkait

Viewer : 161 User: