job, worklife, resign, quit

Reason to Quit Your Job


tanggal post : 01 February 2019
Reason to Quit Your Job

Hi Workers! Feel tired of your job?

     Sebenarnya apa sih yang dicari dari hal yang sudah kita temukan? We’ve actually find a job, then what we’re looking for in our job? Comfort zone? Kerja emang bukan sekedar datang, melakukan tanggung jawab dan kewajiban lalu pulang when the working hours is over, tapi kerja itu ibarat kehidupan kedua yang kita pilih lalu kita tentukan do we really want to live that way for a long term and time? Sesekali pernah berfikir untuk resign sih wajar, tapi kalo alasannya karena ‘lelah’, seriously, not a good one. Maksudnya, kerja apa sih yg gak melelahkan? We should come up with the other good suitable reasons.

     Sebelum menentukan alasan yang paling fair dan tepat, lets first breakdown the things make you want to quit. Pernah dengar nggak frasa yang bilang “orang-orang tidak membenci pekerjaan mereka, mereka membenci bosnya”, mungkin aja kamu dalam hati bilang ‘iya’, atau auto ngangguk-ngangguk when you find it fits with your condition in office. But, you could not use this as a reason, completely not. Bagaimanapun juga jika diusut-usut, tetap aja kamu yang salah. You got salary to pay your bill from the one you work for, and then you just hate him? Seriously, this is a wrong mindset. Kamu juga jangan benci dia personally, mungkin memang ada hal-hal yang dia lakukan yang nggak sesuai dengan prinsip kamu, dan sulit banget untuk kamu terima, kamu boleh benci prinsipnya, tapi jangan pernah benci orangnya.

     Ada kata-kata yang udah sering banget seliweran di sosial media, mungkin juga curahan hati salah satu kuli rupiah dari jutaan fucked up employees di luar sana (haha) “Dalam bekerja, paling tidak satu dari dua hal harus kamu dapatkan. Uangnya atau happy-nya. Kalau kamu tidak dapat uangnya paling nggak kamu happy. Tapi kalo kamu gak happy, ya kamu harus digaji tinggi”. Agree with that? I’m not.

     Mungkin perlu dipertanyakan juga, gaji tinggi emang bisa bikin kita happy? Hmm... Maybe. Tapi yang pasti, working is not always about money. People will leave all the fancy thing in life for things they love. Banyak kok orang-orang yang sudah punya jabatan bagus di perusahaan, mengundurkan diri hanya untuk mengejar passionnya, untuk bisa do what they love, bukan try hard to love what they do in the bad atmosfer they hate. Bego? Nggak juga. Mereka terbukti paham dan mengerti dengan apa yang mereka mau dan butuh, serta berani keluar dari comfort zone.

     Keluar dari comfort zone? I’m already unpurposely trapped here in this shitty workplace. Kalau begitu, berarti kamu resign, pengen cari comfort zone dong? The thing is, comfort zone never make you better. Karena comfort zone itu situasi, keadaan dan kondisi yang baik yang bisa bikin kamu bertahan. Once it’s getting worse, kamu bakal lakukan hal yang sama, run away.

     You might get confused in reading your situation where you couldn’t find any reason to quit. Faktor eksternal yang bisa dijadikan alasan, sebenarnya nggak ada. Faktor internal yang berhubungan dengan job responsibilities kamu di kantor, juga nggak terlalu menyiksa. Peraturan, budaya dan kebiasaan-kebiasaan di kantor juga masih hal yang mampu kamu hadapi. Rekan kerja, atasan dan orang-orang di kantor juga masih pada asik. Terus? Why you quit?

            Maybe you dont feel the working vibes any more, kayak kerja tanpa gairah gitu. Atau mungkin bahkan sesekali ngelangkah ke kantornya nggak niat dan nggak ikhlas. Dan mungkin saja, all the things you have for your position and your job no longer fit in the company. Keinginan untuk berhenti bekerja, bukan hal sepele yang bisa kamu abaikan begitu aja, kalo terus-terusan ngerasa gak niat dan uring-uringan di tempat kerja, nggak baik untuk perusahaan dan diri sendiri juga. So, try speak out, maybe you could start with your supervisor, and maybe quit is not the only solution, jangan langsung walk away nurutin keinginan untuk pergi, tapi lewati dulu proses diskusi untuk tau jalan keluar yang bagaimana yang bisa dijadikan opsi. So when you’re facing the position to stay or leave the company or quit your job, Don’t just resign only for the sake of resigning. Get some benefit out of your resignation, do some consideration, and make the right decision.


Artikel Terkait

Viewer : 311 User: