4 Teori Konspirasi Yang Melibatkan Pahlawan Indonesia


tanggal post : 01 August 2015
4 Teori Konspirasi Yang Melibatkan Pahlawan Indonesia

Kalo kamu menelisik sejarah Indonesia, kamu akan mendapati bahwa banyak Pahlawan Nasional sangatlah malang hidupnya. Setelah memperjuangkan bangsa ini habis-habisan eh mereka berakhir setelah dikhianati teman sebangsa. Sakitnya tuuuh di sini *nunjuk dada*. Kasian ya.

Seringkali perjuangan para pahlawan ini berakhir di tangan bangsa sendiri karena banyak hal. Hal inilah yang ngebuat MBDC penasaran untuk ngebahasnya. Yuk baca beberapa cerita konspirasi yang ngelibatin pahlawan Indonesia?
1. Pangeran Diponegoro

Selama ini mungkin kamu diajarin bahwa Perang Jawa yang terkenal itu dimulai karena Belanda membuka lahan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro. Konon katanya, sebenarnya sang Pangeran udah sejak lama mempersiapkan perang terhadap penjajah Belanda yang udah semena-mena banget. Pangeran Diponegoro sebenernya udah gemes banget sama Keraton yang bersekongkol dengan Belanda dan membawa gaya hidup Eropa yang urakan. Maka ketika Belanda nyenggol daerahnya, dimulailah Perang Jawa yang terkenal itu.

Meskipun cuma berlangsung sebentar, Perang Jawa jadi perang terbesar yang pernah dihadapi Hindia Belanda selama masa penjajahan mereka di Nusantara. Perang ini menewaskan sekitar 200.000 orang warga pribumi. Sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000.

Satu yang menarik, sebuah fakta terkuak kalo Perang Jawa berakhir bukan hanya karena Pangeran Diponegoro berhasil didesak mundur. Tetapi, Pangeran Diponegoro dijebak oleh kerajaannya sendiri. Ceritanya, Diponegoro berkunjung ke wisma milik Jendral De Kock untuk sekedar bersilaturahmi. Emang dasarnya orang Jawa itu baek banget, di saat gencatan senjata, dia malah dateng ke rumah panglima perang lawan. Di saat itulah De Kock menangkapnya.

Menurut info yang MBDC dapet, sosok yang diduga ada di balik penangkapan justru orang Keraton Yogyakarta sendiri yang MBDC susah jelasinnya di sini untuk menghindari tuduhan-tuduhan yang gak enak.

797px-Nicolaas_Pieneman_-_The_Submission_of_Prince_Dipo_Negoro_to_General_De_Kock

Yang jelas, setelah itu Pangeran Diponegoro diasingkan ke Fort Amsterdam di Makassar dan Fort Rotterdam di Manado. Pangeran Diponegoro kemudian meninggal dalam kemiskinan di usia 69 Tahun.
2. Supersemar

Salah satu peristiwa sejarah yang sampai sekarang masih diperdebatkan adalah misteri Supersemar. Yang jadi masalah adalah keaslian dan keabsahan Supersemar yang akhirnya memberikan kekuasaan kepada Soeharto untuk mengambil alih negara. Kabarnya, Soekarno ketika itu hanya memberikan perintah yang sifatnya teknis/administratif bukannya politis.

Satu tahun setelah Surat Perintah Sebelas Maret dikeluarkan, Soeharto langsung dilantik sebagai Presiden tanpa proses pemilu. Hal inilah yang kemudian mengubah sejarah Indonesia hingga sampai sekarang. Malah kabarnya surat perintah yang kontroversial itu dengan terpaksa ditandatangani oleh Soekarno dibawah todongan pistol salah satu prajurit.

Hingga saat ini, hanya segelintir orang yang tahu keberadaan Supersemar. Bahkan, tak pernah ada yang benar-benar yakin bahwa surat tersebut ada.

Nasib Soekarno setelah itu tersingkirkan dan benar-benar diisolasi dari kekuasaannya. Seorang bapak bangsa ditinggalkan begitu saja dalam riuhnya kegiatan politik Indonesia. Mirisnya, dengan segala sumbangsihnya, Soekarno baru diakui sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2012.
3. Tan Malaka

5ab051d712d0ae314b5ec547149f2340_1

Satu lagi pahlawan yang berkisah tragis adalah Tan Malaka. Sosok yang membangun dan mendefinisikan Indonesia di masa awal kemerdekaannya ini seakan terlupakan. Namanya tak ada di buku sejarah. Padahal gelar pahlawan nasional sudah dia dapatkan sejak tahun 1963.

Hidupnya Tan Malaka memang unik. Di saat orang-orang lain yang berperan untuk kemerdekaan mengambil tempat di sorotan, dia malah memilih untuk bersentuhan dengan rakyat Indonesia. Tan Malaka berkeliling ke berbagai tempat untuk membantu rakyat Indonesia secara langsung. Meski begitu, perannya sangat disadari oleh para pemimpin negeri. Hal ini terutama berkat buah pemikirannya yang terkenal seperti Madilog yang benar-benar menginspirasi banyak anak negeri untuk merebut kemerdekaannya.

Justru, setelah Indonesia merdeka, Tan Malaka masih melanjutkan perjuangannya dan malah ditangkap tanpa diadili karena dianggap membelot negara. Pada tahun 1949, tiba-tiba Tan Malaka hilang begitu saja. Nah, sebuah informasi dari sejarawan peneliti Tan Malaka, dia diadili di lereng Gunung Wilis, Kediri. Siapa yang menghakiminya? Ternyata pemerintah Indonesia sendiri.

Di tahun 1963, walaupun dibunuh oleh pemerintah negaranya sendiri, dia tetap mendapatkan pengakuan pahlawan dari negara. Presiden Soekarno saat itu memang banyak memberikan gelar pahlawan ke orang-orang yang berlawanan dengan pemerintahnya. Ternyata, Soekarno masih menganggap jasa yang sudah diberikan sebelumnya meskipun berseberangan ideologi politiknya.
4. Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Guru adalah pahlawan yang perannya tak terkira. Kamu gak mungkin bisa ngebaca  artikel ini. Kamu gak akan mungkin bisa hidup dengan segala pengetahuan, tanpa peran seorang guru ngebesarin kamu dan ngajarin kamu banyak sekali.

Nah, coba bayangin kenapa guru yang perannya besar untuk perkembangan anak Indonesia justru digaji murah dan hidupnya gak semewah orang-orang di bidang lain? Apakah ada konspirasi dibalik ini semua? Hmmm.

Begitulah, beberapa cerita tentang konspirasi yang MBDC bisa dapetin. Namanya juga konspirasi, kebenerennya belum tentu masih perlu dibahas. Tapi, sebisa mungkin MBDC nulis berdasarkan info yang ada.


Artikel Terkait

Viewer : 170 User: